Di Muktamar Wahdah Islamiyah, Mahfud MD: Jangan Pertentangkan Alquran dengan Konstitusi

Menko Polhukam Mahfud MD memuji ormas Wahdah Islamiyah di acara Muktamar IV Wahdah Islamiyah, Minggu (19/12/2021). Dalam kesempatan itu, Mahfud juga meminta agar Alquran tidak dipertentangkan dengan konstitusi. (Sumber: Media Menkopolhukam)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Di hadapan para ulama di Forum Muktamar ormas Wahdah Islamiyah, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta masyarakat agar tidak mempertentangkan Islam dengan konstitusi negara.

Pernyataan Mahfud MD ini disampaikan dalam pembukaan Muktamar IV Wahdah Islamiyah secara virtual, Ahad (19/12/2021).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Dalam rangka membangun Indonesia, mari kita pedomani Alquran. Tapi jangan pertentangkan Alquran dengan konstitusi. Bagus mana Alquran atau UUD? Ya bagus Alquran lah,” kata Mahfud.

Menurut Mahfud, UUD 1945 adalah buatan manusia. Sementara Alquran adalah buatan Allah. Sehingga tidak sepatutnya dipertentangkan.

“Saya katakan, UUD itu buatan manusia. Bisa diubah kapan saja. Kalau Alquran tidak bisa diubah,” jelas Mahfud.

Mahfud menjelaskan, Indonesia merupakan negara agamais. Ia menyebut, tercatat di Indonesia ada 448 ribu ormas, di antaranya ormas-ormas Islam.

“Jadi di Indonesia ormas-ormas Islam itu dibina, dikembangkan. Seperti Wahdah Islamiyah. Ini aset bagi bangsa Indonesia. Indonesia masyarakatnya Islami,” ungkap dia.

Mahfud lantas membandingkan Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah, yang menurutnya, kegiatan keislamannya tidak dinamis seperti di negara ini.

“Tidak ada itu majelis taklim ada di mana-mana, kalau mau mengaji di sana ya di satu tempat. Ormas-ormas Islam juga tidak seperti di Indonesia,” ungkap Mahfud.

Untuk itu, Mahfud meminta agar umat Islam menjaga dan membangun Indonesia yang berstatus negara kesepakatan.

“NKRI itu adalah mitsaqan ghaliza (kesepakatan suci). Perjanjian luhur,” ujar Mahfud.

Pada kesempatan ini, Mahfud juga menyampaikan apresiasi kepada Wahdah Islamiyah yang menjadikan wasathiyah Islam sebagai manhaj pergerakan.

Ia menilai, Wahdah Islamiyah adalah ormas ahlussunah wal jamaah yang terbuka dengan perbedaan.

Kehadiran Wahdah Islamiyah, lanjut Mahfud, adalah sepenuhnya sumbangsih untuk NKRI. Khususnya dalam membentuk moral bangsa.

“Sejak bernama Yayasan Fathun Muin, Wahdah sudah banyak memberi kontribusi kepada Indonesia,” kata dia.

Wahdah Islamiyah menggelar Muktamar IV secara virtual pada 19-22 Desember 2021. Selain Mahfud MD, pada pembukaan Muktamar IV hadir pula antara lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pembukaan Muktamar IV diikuti 100 ribu peserta dan dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *