Inggris Lakukan Penyelidikan atas Tuduhan Mantan Menteri Dipecat karena Muslim

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Inggris, Hajinews.id— Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memerintahkan penyelidikan atas tuduhan mantan wakil menteri Muslim yang mengklaim dia dipecat dari pemerintahan Johnson karena keyakinan agamanya. Pernyataan ini disampaikan juru bicara kantor PM Boris Johnson, Senin (24 /01/2022).

Tuduhan oleh Nusrat Ghani, wakil menteri transportasi di kabinet Boris Johnson pada 2018, memicu kontroversi lain di Downing Street, ketika Johnson menunggu hasil penyelidikan yang berbeda terhadap “partai” yang diselenggarakan oleh stafnya pada tahun 2020 dan 2021.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Perdana Menteri telah menginstruksikan Kantor Kabinet untuk meluncurkan penyelidikan atas tuduhan yang dibuat oleh Nona Nusrat,” kata juru bicara itu.

Awalnya, Johnson mendesak Nusrat untuk mengajukan pengaduan resmi ke Partai Konservatif. Namun, usulan tersebut ditolak oleh Ibu Nusrat yang berdalih bahwa tudingan tersebut bertentangan dengan pemerintah dan bukan partai.

“Tuan Johnson telah menginstruksikan petugas untuk mengkonfirmasi fakta yang disajikan,” tambah juru bicara itu, menambahkan bahwa Tuan Johnson “menganggap tuduhan itu serius”.

Nusrat menyambut baik penyelidikan yang diumumkan setelah dia mengadakan diskusi dengan Johnson pada Ahad sore (23/01/2022). “Seperti yang saya bicarakan dengan Perdana Menteri kemarin, yang saya inginkan adalah masalah ini ditanggapi dengan serius dan dia menyelidikinya,” katanya dalam sebuah posting Twitter.

Nusrat, 49, dipecat dari jabatannya sebagai menteri transportasi pada tahun 2020 dan dia mengungkapkan kepada Sunday Times bahwa bahwa “identitasnya sebagai seorang Muslim diangkat sebagai sebuah isu” dalam sebuah pertemuan yang diadakan di Downing Street.

Dia juga diberitahu bahwa “statusnya sebagai menteri Muslim membuat rekan-rekannya merasa tidak nyaman,” tambahnya.

Chief Whip Mark Spencer, yang berperan untuk memastikan anggota parlemen mendukung agenda pemerintah, mengambil langkah luar biasa dengan menyebut dirinya sebagai individu yang terlibat dalam tuduhan tersebut. Namun, dia membantah keras tudingan itu.

Dalam kolom pers pada tahun 2018, Johnson dikritik habis-habisan karena tulisannya yang menganggap wanita Muslim yang mengenakan burqa tampak seolah-olah mereka adalah “kotak surat” dan “perampok bank”.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *