Katanya Kawal Pengukuran Lahan, tapi Polisi Kerahkan Anjing Pelacak, Netizen: Ini Palestina?

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



PURWOREJO, Hajinews.id — Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (GEMPA DEWA) terus memberikan perkembangan terbaru atas aksi kekerasan yang dilakukan aparat.

Hingga Kamis tengah malam (10/2/2022) dikabarkan aparat kepolisian terus datang dan berjaga di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“JAM 11 malam ini ada 5 mobil polisi, mobil K-9 (mobil pembawa anjing pelacak) dan BRIMOB yang mendatangi desa Wadas,” tulis akun media sosial Gempa Dewa @Wadas_Melawan.

“Sprti tak kenal waktu, mrk dtng lagi menebar teror, trauma dan ketakuan pada warga Wadas. Wadas masih dikepung polisi,” sambungnya.

Dalam konferensi pers via Zoom pada Kamis (10/2/2022) siang yang digelar Gempa Dewa. Salah satu warga Wadas yang tak ingin disebutkan namanya menceritakan kejadian ketika ratusan polisi masuk ke desanya.

Ia mengaku dirinya dikejar oleh aparat keamanan hingga lari ke hutan. Selain dirinya, ia bercerita ada beberapa warga lain yang juga dikejar. Sama seperti dirinya, warga tersebut belum berani keluar dari hutan.

Warga yang menjadi salah satu narasumber ini juga menjelaskan, terdapat pula preman yang diduga olehnya sebagai aparat keamanan yang membawa anjing pelacak.

“Ada preman membawa anjing sampai ke hutan untuk mengejar para warga yang berada di hutan,” tuturnya. Ia mengatakan anjing pelacak ditempatkan dalam truk yang berbeda.

Cuitan itu lantas dibanjiri komentar warganet. Berikut beberapa komentar:

Membalas @Wadas_Melawan Kalau sudah malam begini mau pake alasan apalagi ya pak? Seriusan nanya,” kata @lamii***.

“Gw sih lebih berharap ratusan brimob bersenjata lengkap plus anjing pelacak terlatih dikerahkan buat mengepung markas kkb papua,Dibanding mengepung kampung petani yg nggak punya agenda apa2 buat memberontak,” komentar @Andar***.

“Ini Palestine kah?,” balas akun @Work***.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi membantah ada ribuan polisi yang dikerahkan ke lokasi Bendungan Bener di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, pada Selasa, 8 Februari 2022.

Demikian disampaikan Irjen Luthfi saat menggelar konferensi pers bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Polres Purworejo, Rabu, 9 Februari 2022.

“Tidak ada ribuan polisi, hanya 250 personel yang diterjunkan untuk mendampingi 10 Tim Badan Pertanahan Nasional (BPN),” kata Kapolda dalam siaran pers di Semarang, Rabu.

Menurut dia, polisi mendampingi petugas BPN untuk melakukan pengukuran lahan milik warga Desa Wadas yang setuju tanahnya dibebaskan untuk pembangunan salah satu proyek strategis nasional itu. Kegiatan tersebut, lanjut dia, dihadiri pemilik lahan demi kepastian proses pengukuran.

“Karena area yang diukur lebih kurang 114 ha, maka ada 10 Tim BPN yang melakukan pengukuran. Setiap tim didampingi 20 personel,” katanya.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *