GOTO

GOTO
GOTO
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh : Agustinus Edy Kristianto

Hajinews.id – Ada hantu berkeliaran di Indonesia: hantu IPO GOTO.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mereka akun-akun medsos anonim yang gencar mempromosikan saham GOTO. Masyarakat dirayu untuk beli.

Kita tak peduli siapa mereka. Kita lihat pesan yang mau disampaikan. Kita fokus membaca fakta-fakta tentang perusahaan yang lagi cari uang Rp17-an triliun itu. Korporasi swasta yang mengaku-aku anak bangsa dan negara bertindak bak pelayan mereka—perusahaan dengan jejaring anak-cucu perusahaan yang tersebar hingga wilayah-wilayah surga pajak. Korporasi yang membangga-banggakan Salam Satu Aspal tapi membentuk perusahaan cangkang Salam Satu Aspal Limited di Cayman Island untuk mengelola saham para ojol/mitra.

Soal dapur GOTO bisa cermati prospektus, terutama pada bagian risiko. Jangan dengarkan ocehan-ocehan indah pihak-pihak ‘afiliator’.

Singkatnya dagangan ini memiliki akumulasi rugi bersih Rp65,2 triliun. Polis asuransinya tidak mampu untuk meng-cover kerugian, bahkan ia kesulitan untuk memperpanjang polis. Tumpuan perusahaan ini adalah para mitra driver yang jika pemerintah ‘waras’ untuk memperjelas status mereka sebagai karyawan, perusahaan ini akan limbung.

Perusahaan ini tidak bisa menjamin pemerintah terus mengizinkan ia beroperasi selayaknya perusahaan transportasi padahal izinnya aplikasi. Perusahaan ini terlihat pesat-ramai karena ada promosi yang biayanya Rp4 triliunan per lapkeu terakhir, entah jika ia kehabisan bensin untuk promo itu.

Perusahaan ini tidak menjamin akan bisa profit di masa depan. Perusahaan ini akan terus berutang untuk meningkatkan modal, yang mana berkonsekuensi delusi bagi pemegang saham lain, karena adanya penerbitan saham baru.

Perusahaan ini menghadapi risiko reputasi yang buruk akibat berbagai faktor. Sementara mitra/driver dijaga agar tetap sebagai mitra tanpa status karyawan, perusahaan ini memberikan gaji dan imbalan fantastis buat eksekutif dan karyawannya yang membebani keuangan perusahaan sampai Rp4 triliun!

Jika Anda membeli saham ini, mungkin Anda akan mencapai ‘tujuan finansial’ dengan mengharapkan ARA (Auto Reject Atas) berkali-kali pada hari-hari awal, tapi tetap saja bagaimana pun ceritanya, yang untung tetap pemegang saham mayoritas seperti gank Softbank/Alibababa (27%), Goto Peopleverse Fund (GPV) di Kepulauan Cayman, sampai kakak Menteri BUMN yang pegang 1 miliar lembar di harga Rp1/lembar (saat ini saja aset saham GOTO yang ia pegang bernilai Rp346 miliar).

Kita tidak menyerang membabi-buta setiap perusahaan yang IPO. Kita mengejar perusahaan yang mau cari duit via IPO tapi dalam perjalanan bisnisnya diduga kuat menggunakan lengan politik untuk memuluskan rencana. Memperoleh manfaat dari anggaran negara pula, yang seharusnya berguna untuk membantu masyarakat yang susah, apalagi selama pandemi. Tapi seolah-olah kelihatannya mereka menolong masyarakat, sharing economy, hingga mendukung cita-cita unicorn digital presiden.

Seharusnya, sekarang saat yang tepat untuk negara menagih dan masyarakat bangun dari ilusi. Saat yang tepat pula bagi para calon pemimpin mendatang untuk melihat sejarah dan menegakkan keadilan ketika memimpin nanti dengan mengusut dugaan penyimpangan-penyimpangan ini.

Mana pertanggungjawaban Tokopedia sebagai salah satu dari 8 platform digital Prakerja yang dikucuri anggaran Rp5,6 triliun? Mana cerita komisi yang Anda dapat? Berapa? Bagaimana bisa kebijakan keuangan negara dirancang untuk bisa mentransfer APBN ke rekening swasta melalui saldo nontunai atas nama peserta Prakerja? Peserta dapat Rp600 ribu, mereka dapat triliunan. Berapa pula yang bocor ke kantung makelar dan pejabat?

Mana pertanggungjawaban duit BUMN Telkomsel yang ditukar saham GOTO Rp6,7 triliun itu? Dipakai apa duit itu? Apa dipakai untuk beli ARTO (Bank Jago)? Siapa pejabat/swasta yang pada masa tuanya nanti mau tanggung jawab duit itu ketika diproses hukum? Mengapa BUMN seenaknya kasih uang ke GOTO? Mengapa Anda tidak kasih ke pengusaha UMKM, buruh, petani dsb? Apa dasarnya Anda membantu perusahaan milik Softbank dkk itu?

Bagaimana pertanggungjawaban Menteri BUMN? Bagaimana bisa kita tidak melihat adanya dugaan konflik kepentingan yang kental dalam posisi kakaknya yang juga menjabat sebagai Komisaris dan pemegang saham GOTO?

Mengapa Wishnutama Kusubandio dulu tidak dihukum karena rangkap jabatan menteri sekaligus komisaris Tokopedia? Mengapa sekarang malah enak menikmati jabatan Komisaris Utama Telkomsel? Apakah demi memuluskan bisnis GOTO?

Di mana pula muka presiden yang mengangkat CEO Softbank sebagai Komite Pengarah IKN? Apa rasanya dikadali ketika Softbank mundur? Mengapa sekarang gembar-gembor crowdfunding dari masyarakat untuk pendanaan IKN? Mengapa Jokowi tidak meminta saja separuh pemilihnya dalam pemilu untuk main binary option Rp5 juta/orang menggunakan kode referal atas nama presiden dan komisi afiliatornya dipakai untuk bangun IKN?

Kita di persimpangan jalan. Mau dukung duit recehan dengan spekulasi ARA atau sedikit berkontribusi buat pencerahan publik dan perbaikan bangsa ini, meskipun kita tidak tahu apakah masih ada manfaatnya atau tidak?

Di sini kita bisa memahami mengapa gagasan Jokowi 3 periode ada saja yang mendorong. Sebab, selama presidennya dia, bisnis semacam ini tetap terjaga, kebijakan lebih terkontrol, biaya lobi lebih murah ketimbang jika ganti pemimpin apalagi jika harus membiayai kampanye calon lain, dan nama mereka tetap harum sebagai pemimpin/pebisnis baik hati yang membantu ekonomi orang kecil.

Sederhana saja: duit bisa mengatur segalanya.

Salam.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *