Buya Syafii Maarif Sosok Sederhana Gemar Mengayuh Sepeda yang Bergaul Meretas Batas Keagamaan, Suku, dan Bangsa

Buya Syafii Maarif
Buya Syafii Maarif
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Kabar duka datang dari Yogyakarta, di mana mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif wafat.

Buya meninggal dalam usia 86 tahun pada Jumat (27/5/2022) pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Kabupaten Sleman.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka. Telah wafat Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Jumat (27/5/2022).

Sebelumnya, Buya Syafii Maarif dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Gamping sejak Sabtu (14/5/2022) akibat mengalami sesak napas.

Semasa hidupnya, Buya Syafii dikenal sebagai sosok yang sederhana.

Erik Tauvani, kolega Syafii Maarif pernah mengungkap kepada Kompas.com, bahwa Buya Syafii Maarif dan istrinya adalah sosok yang mandiri dan sederhana.

Mencuci baju hingga menyapu rumah menjadi pekerjaan yang biasa dilakukan Buya saat berada di rumah.

“Sopir pribadi tidak punya, pembantu pribadi tidak punya. Walaupun sesekali meminta tetangga bantu-bantu,” ucapnya.

Buya bahkan naik sepeda ke pasar untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Tak hanya itu, dengan menaiki sepedanya Buya membeli obat, membayar listrik, hingga pergi ke bank.

“Buya naik sepeda itu biasa, orang yang melihat sekali kan heran padahal itu keseharian Buya, bagian dari olahraga. Itu bukan pencitraan dan bukan sesuatu yang besar, karena bagi Buya itu kesehariannya,” bebernya.

Selayaknya kepala keluarga, Buya juga aktif dalam kegiatan masyarakat di lingkungan rumahnya.

Buya mengikuti rapat RT hingga bersama warga berkeliling mencari hewan korban.

“Buya merasa dirinya bagian dari masyarakat dan tidak ada sekat. Buya itu rapat RT, rapat takmir, ikut tirakatan 17an sampai malam,”tuturnya.

Saat Buya harus dirawat, maupun kala istrinya operasi lutut pihak rumah sakit berniat untuk menggratiskan.

Namun saat itu Buya Syafii Maarif menolak niat pihak rumah sakit.

Buya juga berteman dan bersahabat dengan siapapun.

Dia dekat dengan para pemuka agama apapun. “Pokoknya soal pergaulan Buya itu sudah meretas batas-batas primordial keagamaan, suku, bangsa. Untuk pergaulan Buya itu masuk ke semua lini,” tegasnya.

Buya Syafii juga pernah viral pada Agustus 2018 lalu lantaran potretnya yang sedang menunggu kereta di Stasiun Tebet.

Kesederhanaan Buya Syafii juga terekam saat ia tertangkap kamera tengah mengayuh sepeda di sebuah jalanan komplek perumahan.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *