Luar Biasa! Lee-Su Jin, Mantan Cleaning Service Yang Sukses Berharta Rp31 T dari Korsel

Lee-Su Jin
Lee-Su Jin
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Bisnis Lee tumbuh besar. Ia kemudian menerima tawaran untuk mengakuisisi komunitas online terbesar ketiga untuk berbagi informasi tentang hotel dan juga memulai situs web microblogging.

Situs ini tumbuh. Lee-Su Jin kemudian meningkatkan situsnya, mempekerjakan perancang dan pengembang web baru.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ia juga membuat platform periklanan online supaya pemilik hotel bisa menarik tamu baru. Dari sinilah kemudian lahir aplikasi pemesanan hotel cinta di Korea Selatan yang bernama Yanolja.

Aplikasi ini menyasar dua segmen utama; pasangan muda dan pelancong beranggaran terbatas yang ingin menginap di hotel dalam jangka pendek.

Pangsa pasar pasangan anak muda dipilih karena di Korea Selatan, kelompok ini biasanya tinggal di rumah sampai menikah. Setelah menikah, mereka biasanya menjadikan hotel cinta sebagai tempat untuk melaksanakan hasrat.

Sementara itu untuk pelancong, Lee-Su Jin mengatakan pasar itu dipilih karena industri perjalanan dan pariwisata Korea Selatan kini telah menjadi salah satu yang terbesar di Asia. Strategi yang dijalankannya berhasil.

Yanolja berhasil tumbuh besar. Aplikasi ini sudah menampung lebih dari 20 ribu akomodasi mitra hotel di seluruh Korea Selatan, atau hampir setengah dari sekitar 46 ribu penginapan dan wisma yang terdaftar di Negeri Ginseng itu.

Dengan raihan itu, Yanolja berhasil menorehkan pendapatan tahunan lebih dari US$3,6 miliar. Kinerja moncer Yanolja itu menarik investor.

Mereka berhasil mendapatkan suntikan hampir US$ 242 juta dari investor, seperti; Dana Kekayaan Negara Singapura (GIC) dan Booking Holdings, perusahaan AS di belakang situs perjalanan seperti Booking.com.

Puncaknya kegemilangan Yanolja terjadi pada Juni 2019. Yanolja berhasil menjadi unicorn ke delapan Korea Selatan setelah mendapatkan pendanaan US$1 miliar. Sukses itu tak lantas membuat Lee-Su Jin berhenti.

Dalam beberapa tahun terakhir, ia dan Yanolja mengembangkan bisnis sistem manajemen hotel berbasis cloud yang membantu pengelola mengelola pemesanan kamar dan analitik data besar. Dengan bantuan itu, pemilik hotel bisa memprediksi perilaku pelanggan.

Pendapatan bisnis cloud ini berkontribusi 20,5 persen terhadap total penghasilan Yanolja pada kuartal I 2022, naik sekitar 8,5 persen dibandingkan periode sama pada 2021 lalu.

Kesuksesan inilah yang membawanya menjadi salah satu orang terkaya di Korea Selatan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *