Semestinya AS dan sekutunya puas dengan apa yang disampaikan Jokowi. Demikian juga Rusia (Putin) pun semestinya merasa dan menyadari bahwa apa yang telah dilakukan tidak hanya tidak dikehendaki dunia, tetapi bahkan telah merugikan dunia. Karena itu, Putin perlu segera menghentikan perang agar tidak tercatat sebagai pemimpin dunia yang menghancurkan dunia.
Deklarasi Bali
Maka, jika yang disampaikan Jokowi tidak ditindaklanjuti dengan aksi nyata oleh semua negara anggota G20, maka bisa jadi seruan tersebut akan dianggap sebatas retorika semata. Misalnya, membujuk China dan India yang boleh dikatakan sebagai “mitra” Rusia untuk bertindak lebih bijak dalam masalah ini, sehingga memaksa Rusia lebih “bertanggung jawab” sebagaimana dirumuskan Jokowi. Ini sebagai sebuah langkah nyata.
Kata Jokowi, “Kita tidak hanya bicara, tapi mengambil langkah konkret.” Sebab, mata dunia tertuju pada KTT G20. Apakah KTT akan mencapai kesuksesan, atau akankah menambah kegagalan? “Bagi saya sendiri, G20 harus berhasil, dan tidak boleh gagal,” katanya.
“Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa kita bisa bijak, memikul tanggung jawab, dan menunjukkan kepemimpinan. Mari kita bekerja, dan mari bekerja sama untuk dunia.”
Seruan dan ajakan Jokowi itu akan tercermin dalam Deklarasi Bali yang dikeluarkan hari ini. Apakah semangat meng- condemn Rusia masih ada dalam deklarasi atau seperti kata Jokowi para pemimpin negara G2O memilih bertindak bijaksana dengan memilih win-win bukan zero sum.
Situasi win-win atau menang-menang, juga disebut non-zero-sum, bukan menang-kalah adalah situasi di mana kerja sama, kompromi, atau partisipasi kelompok menghasilkan keuntungan bagi semua peserta. Ini berbeda dengan zero-sum atau situasi menang-kalah, di mana faktor dominannya adalah setidaknya satu orang menang sementara yang lain kalah. *