Patut diduga ada pihak yang dengan sengaja mengatrol harga saham GoTo dari Rp 91 per saham pada akhir tahun 2022 menjadi Rp 130 per saham pada 8 Maret 2023. Naik sekitar 43 persen. Tidak normal.
Apakah praktek ini untuk menjaga alias “memanipulasi” pasar, agar harga saham GoTo menjadi lebih tinggi pada saat penutupan laporan keuangan triwulan I (31 Maret) 2023?
Harga saham GoTo anjlok lagi menjadi Rp109 per saham per 31 Maret 2023, dan masih anjlok lagi menjadi Rp 91 per saham pada 13 April 2023. Harga saham GoTo masih dikatrol lagi menjadi Rp 115 per saham per 19 Mei 2023.
Tidak ada alasan harga saham GoTo bisa naik. Karena prospek bisnis GoTo tidak menunjukkan perbaikan. Sebaliknya kinerja GoTo masih tetap buruk, dengan membukukan rugi besar, rugi Rp 4,04 triliun pada triwulan I 2023. Rugi ini belum termasuk beban amortisasi goodwill sekitar Rp 2,75 triliun per triwulan atau Rp 11 triliun per tahun.
Dengan tidak memperhitungkan beban amortisasi goodwill pada laporan keuangan triwulan I 2023, manajemen GoTo dapat disangkakan menyembunyikan informasi penting, dan melanggar prinsip akuntansi yang berlaku.
Otoritas Jasa Keuangan dan DPR harus memeriksa manajemen GoTo terkait dugaan manipulasi harga saham dan dugaan manipulasi laporan keuangan triwulan I 2023.