Kisah di Balik Anies Baswedan Menerima Tongkat Cakra Milik Pangeran Diponegoro

Dr. H. Anies Baswedan Memegang Tongkat Pusaka Cakra Pangeran Diponegoro.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Anies Baswedan menerima pusaka tongkat cakra milik Pangeran Dipoegoro dari Pemerintah Belanda. Penyerahan tongkat komando perang Pangeran Diponegoro ini terjadi saat Anies Baswedan menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendibud).

Suatu hari, Pemerintah Belanda menghubungi Indonesia yang berniat mengembalikan tongkat Pangeran Diponegoro. Pusaka ini ibaratnya tongkat komando perang milik Pangeran Diponegoro saat Perang Diponegoro (1825-1830) yang dirampas oleh Pemerintah Belanda saat menangkap Pageran Diponegoro.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Konon, peristiwa penyerahan tongkat cakra Pangeran Diponegoro ini yang membuat salah satu alasan Presiden Jokowi me-reshuffle Anies Baswedan dari jabatan Mendikbud. Konon, peristiwa ini menjadi persoalan besar.

Ada kepercayaan, khususnya masyarakat Jawa, bahwa siapa pun yang menerima dan memegang pusaka tongkat cakra Pangeran Diponegoro pertama, maka orang tersebut bakal menjadi pemimpin besar.

Benarkah kejadian itu yang membuat Jokowi tersinggung kemudian mencopot Anies Baswedan? Benarkah Anies Baswedan menelikung Jokowi?

Anies mengatakan, peristiwa terjadi saat dirinya masih sebagai Mendikbud. Saat itu Pemerintah Belanda memang bilang bahwa Cakra Pangeran Diponegoro akan dikembalikan ke Indonesia.

“Nah, ini sangat top secret, sangat rahasia dan tidak diketahui kapan waktunya. Sangat rahasia dan dijaga betul karena nilai dari barang ini priceless, tidak ternilai harganya,” jelas Anies Baswedan dikutip dari program KICK ANDY yang disiarkan Metro TV tadi malam.

Menurut Anies, banyak orang memburu benda pusaka ini. Sehingga, Pemerintah Belanda yang mengembalikan tongkat cakra komando ini sebagai operasi khusus. “Nah, kemudian ini saya laporkan ke Presiden Jokowi bahwa akan ada pengembalian Tongkat Komando Pangeran Diponegoro ke Indonesia,” katannya.

Anies mengungkapkan, setelah itu kemudian diatur dengan membuat semacam event di Gallery Nasional bersamaan dengan pameran Raden Saleh atau Pangeran Diponegoro. “Jadi covernya itu supaya ada event. Dan kita tidak tahu, Pemerintah Belanda tidak memberikan informasi penerbangan jam berapa, kapan, tidak ada yang tahu,” kata Anies.

Cucu Pahlawan Nasional AR Baswedan ini mengungkapkan, Presiden Jokowi dijadwalkan hadir di Gallery Nasional. Namun sehari dua hari sebelumnya, ternyata Presiden Jokowi tidak bisa hadir karena ada acara ke Filipina.

“Sehingga acara yang semula dihadiri oleh Presiden diwakilkan kepada Mendikbud. Jadi saya mewakili Presiden menerima cakra Pangeran Diponegoro,” jelas Anies.

Saat ditanya sudah seizin Presiden menerima tongkat cakra itu? Anies dengan tegas menjawab, ya!

Jadi Anda tidak menelikung Presiden? Anies dengan tegas menjawab, “Tidak-tidak, karena saya mewakili. Dan ini sudah biasa, ketika Presiden tidak hadir, maka menteri yang relevan hadir di situ,” jawab Anies.

Sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *