Kultum 176: Kehebatan Bahasa dalam Al-Qur’an

Kehebatan Bahasa dalam Al-Qur’an
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.id – Berulang kali disampaikan bahwa seluruh ahli bahasa dan ahli syair dari kalangan musyrik Quraisy mengakui secara jujur bahwa susunan kalimat-kalimat Al-Qur’an sangat tinggi nilainya. Kata-katanya tersusun indah dan sangat memukau. Tidak ada sebelumnya bahwa kalimat-kalimat cerita, nasehat dan kalimat berita yg ditulis manusia yang sebagus Al-Qur’an. Sampai-sampai waktu itu orang Quraisy melabeli nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai tukang sihir yang kata-katanya mampu memukau semua orang pada waktu itu.

Selain nilai ilmiah bahasa dan gaya puitisnya, ada lagi yang lebih mempesona. Dari ribuan kitab suci atau yang dianggap suci pernah ada di dunia ini, hanya Al-Qur’an satu-satunya kitab yg bisa dihafal secara pas kata demi kata tanpa kekeliruan oleh jutaan orang.

Bahkan orang yang tidak mengerti bahasa Arab sebagaiamana ribuan anak-anak Indonesia mampu menghafal Al-Qur’an yang terdiri atas 485 halaman (mushaf standar Indonesia).

Bandingkan dengan Pastur, Pendeta, atau siapapun dari kalangan Kristen atau Katolik. Tidak akan ada yang mampu menghafal Injil atau Bibel kata demi kata secara pas, walau hanya 100 halaman sekalipun. Hal ini menunjukkan bahwa Allah Subhanahu wata’ala sebagai yang menurunkan Al-Qur’an telah mengatur sedemikian rupa sehingga Al-Qur’an bisa dihafal dengan ‘mudah’ oleh orang yang berkehendak menghafalnya.

Keajaiban lain dari al-Qur’an adalah berupa keterangan tentang jasad Fir’aun yang sampai saat ini masih bisa disaksikan oleh banyak manusia. Dalam surat Yunus ayat 92, diceritakan bahwa jasad Fir’aun yang mati pada tahun sekitar 1200 sebelum masehi diselamatkan Allah Subahanhu wata’ala. Artinya, jauh sebelum ilmu pengetahuan modern mampu menemukan dan mengungkap tentang  jasad Fir’aun, Al-Qur’an terlebih dulu sudah mengisyaratkan bahwa jasadnya akan diketemukan.

Tentu saja penemuan jasad tersebut agar menjadi pelajaran bagi generasi selanjutnya. Allah berfirman,

وَجَاوَزْنَا بِبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ الْبَحْرَ فَاَتْبَعَهُمْ

فِرْعَوْنُ وَجُنُوْدُهٗ بَغْيًا وَّعَدْوًا ۗحَتّٰىٓ اِذَآ

اَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ اٰمَنْتُ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا

الَّذِيْ اٰمَنَتْ بِهٖ بَنُوْٓا اِسْرَاۤءِيْلَ

وَاَنَا۠ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Artinya:

Dan Kami selamatkan Bani Israil melintasi laut, kemudian Fir’aun dan bala tentaranya mengikuti mereka, untuk menzalimi dan menindas (mereka), sehingga ketika Fir’aun hampir tenggelam dia berkata, “Aku percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang (Muslim) berserah diri (QS. Yunus, ayat 90).

Dalam ayat ini bisa dipahami bahwa, Fir’aun sebenarnya ketika akan tenggelam menyatakan beriman. Akan tetapi pernyataan Fir’aun itu sudah terlambat, dan sudah tidak ada waktu lagi. Waktu yang diberikan Allah sudah habis dan digunakan Fir’aun hanya untuk berbuat kerusakan saja. Allah berfirman,

اٰۤلْـٰٔنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِيْنَ

Artinya:

Mengapa baru sekarang (kamu beriman), padahal sesungguhnya engkau telah durhaka sejak dahulu, dan engkau termasuk orang yang berbuat kerusakan (QS. Yunus, ayat 91).

Kedurhakaan Fir’aun itu diabadikan oleh Allah dengan menyelamatkan jasad beliau, sehingga bisa menjadi pelajaran bagi generasi berikutnya. Dengan demikian, seharusnya lebih banyak manusia yang mengambil pelajaran dari peristiwa tenggelamnya Fir’aun tersebut. Akan tetapi memang kebanyakan manusia kurang pandai mengambil pelajaran dari apa yang Allah telah berikan. Allah berfirman,

فَالْيَوْمَ نُنَجِّيْكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُوْنَ لِمَنْ

خَلْفَكَ اٰيَةً ۗوَاِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِ

عَنْ اٰيٰتِنَا لَغٰفِلُوْنَ

Artinya:

Maka pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) Kami (QS. Yunus, ayat 92).

Satu hal yang perlu dicatat dari tiga ayat tersebut adalah tentang bagaimana nasihat yang sangat penting dan panjang diberikan hanya dalam tiga ayat saja. Nasihat tersebut adalah (a) agar manusia tidak berbuat durhaka dan berbuat kerusakan. Juga nasihat (b) agar manusia mau ber-iman dan ber-Islam (menyerahkan diri) kepada Allah, dan (c) agar manusia pandai mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Tentu saja salah satu tanda itu adalah jasad Fir’aun yang diselamatkan Allah untuk bisa disaksikan oleh banyak manusia hingga jaman yang super modern ini. Akan tetapi, kebanyakan manusia kurang memperhatikan hal-hal tersebut.

Yang sungguh luar biasa dari segi bahasa adalah bahwa nasihat yang panjang itu terdiri atas tiga poin. Namun hal tersebut disampaikan secara ringkas dan padat hanya dalam tiga ayat, yaitu Surat Yunus ayat 90, 91, dan 92. Sekali lagi terbukti, bahwa kerangka penulisan seperti ini tidak mungkin dilakukan oleh seorang nabi Muhammad yang hidupnya baru dua ribu tahun setelah peristiwa tersebut, dan dia hanya seorang yang ‘ummi’.

Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat bagi kita semua, dan kalau sekiranya bisa bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                                              

  —ooOoo–

 

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *