Pasca Pembakaran Al-Quran, Denmark & Swedia Ketakutan dan Perketat Kontrol Perbatasan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Pasca aksi pembakaran Al-Quran di Denmark dan Swedia, muncul kekhawatiran dari kedua negara tersebut. Yang terbaru, Denmark memperketat kontrol perbatasan untuk meningkatkan keamanan dalam negeri dan mencegah orang yang tidak diinginkan memasuki negara tersebut.

Mengutip Reuters, pengetatan dilakukan lantaran pihak berwenang khawatir akan ada serangan balas dendam setelah aktivis anti-Islam di Denmark dan Swedia membakar dan merusak beberapa salinan kitab suci umat Islam dalam beberapa bulan terakhir.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hal itu tentunya memicu kemarahan di dunia Muslim dan menuntut agar pemerintah melarang tindakan tersebut.

Adapun pengetatan dan kontrol di Denmark, salah satunya dilakukan dengan cara meningkatkan patroli dan melakukan pemeriksaan kepada pelancong yang datang dari Swedia dengan kereta api atau mobil.

Sebagaimana diketahui, pemerintah Denmark dan Swedia telah mengutuk pembakaran Al-Quran tersebut dan sedang mempertimbangkan undang-undang baru yang dapat menghentikan hal tersebut. Namun, kritikus dalam negeri mengatakan keputusan semacam itu akan merusak kebebasan berbicara yang dilindungi dalam konstitusi mereka.

Kontrol perbatasan Denmark yang lebih ketat pada awalnya akan dilakukan hingga 10 Agustus. “Pembakaran Alquran baru-baru ini, seperti yang dikatakan polisi keamanan, memengaruhi situasi keamanan saat ini,” kata Menteri Kehakiman Peter Hummelgaard.

Keputusan untuk memperketat kontrol perbatasan mengikuti langkah serupa yang dilakukan Swedia. Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen Kamis malam mengatakan teks-teks agama tidak boleh dibakar. “Saya pikir akan salah jika seseorang berdiri di sana dan membakar Alkitab. Saya juga tidak berpikir kita harus membakar Taurat demi mereka yang beragama Yahudi,” kata Frederiksen kepada penyiar publik DR.

Sebelumnya, pemerintah Swedia mengatakan akan “mengintensifkan” kontrol perbatasan karena situasi keamanan yang memburuk setelah beberapa aksi protes yang melibatkan penodaan terhadap Al-Quran.

“Orang-orang dengan ikatan yang sangat lemah dengan Swedia seharusnya tidak dapat datang ke Swedia untuk melakukan kejahatan,” kata Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson pada konferensi pers, Selasa (1/8/2023).

Ia menambahkan bahwa keputusan resmi untuk meningkatkan kontrol perbatasan diharapkan pada hari Kamis.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *