Ulama, Pengemban Peran Profetik Para Nabi

Ulama
Muhibuddin Hanafiah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Ulama yang saat ini berada di belakang PKB misalnya, NU, GP Anshar dan underbownya mereka cenderung merapat dan membrikan dukungan politiknya ke rezim yang sedang berkuasa.

Sementara partai politiknya yang tidak sehaluan dengan rezim seperti PKS dan ormas Muhammadiyah justru menjadi anti klimak bagi ulama berbasis dayah secara umum.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pada Posisi Wasit

Pilihan menjauh ini bukan seperti lari dari medan perang, melainkan untuk menyelamatkan dirinya dan orang lain yang lebih banyak.

Posisi ulama harus selalu berada di kolam yang lebih luas dan lebih tepatnya di lautan luas, di samudera biru, bukan di lautan dangkal apalagi di kolam kecil.

Ulama harus menjalankan fungsi profetik (waritsatul anbiya) yang tidak kalah hebatnya kala menjadi politisi.

Pengayom umat, orang yang selalu berada di tengah (tidak memihak); sebagai wasit (penengah) dalam menyampaikan kebenaran dan menegakkan keadilan bukan berdasarkan kepentingaan duniawi yang sesaat dan terbatas.

Ulama bukan milik elit sosial dan politik tertentu, ulama miliki semua golongan dan elemen masyarakat.

Ironi ketika ulama milik partai A, milik ormas B, milik penguasa atau milik orang berpunya saja, lalu bagaimana dengan umat yang bukan simpatisan partai A, bukan simpatisan ormas B, bukan satu haluan dengan penguasa, dan tidak diperdulikan oleh orang kaya, maka umat yang berstatus semacam ini hendak mengadu kemana?

Inilah diantara kecemasan yang menyuplai energi terbesar kepada saya untuk tidak merekomendasikan ulama dayah menjadikan dunia politik praktis sebagai “pelarian” dari tugas utamanya.

Kita salut pada ulama dayah yang berkecimpung di dunia wirausaha, interpreunuer, pedagang dan pengusaha, CEO perusahaan besar, dan menjadi toke perdagangan yang disegani karena kemahiran dan keulamaannya sekaligus.

Sejumlah teungku dayah yang saya kenal pada umum pebisnis handal di daerahnya di samping tetap seumeubuet di tengah-tengah masyarakat.

Harus diakui banyak sekali profesi tambahan yang cukup menjanjikan untuk digeluti oleh ulama alumnus dayah.

Malah profesi sangat terhormat seperti advokat, bankir, teknokrat, diplomat, peneliti, staf ahli di pemerintahan, akademisi di kampus, eksportir, atau paling kurang pemimpin ormas dan OKP.

Mungkin jika ada sejumlah ulama muda alumnus dayah yang memilih terjun ke ranah politik praktis,  hal itu didasari oleh tekad sekedar untuk mencari pengalaman dan belajar realitas yang terjadi.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *