Daftar Donatur Palestina
Hasrat ingin merasakan bagaimana pengalaman yang sebenarnya terjadi di sana. Dan setelah sejumlah pengalaman itu diperoleh maka ia akan kembali lagi ke tengah-tengah umat yang telah menantikannya.
Sebaliknya, jikapun ia bertahan di sana maka identitas, karakter dan integritas ke ulamaannya tidak tergerus daya tarik magnit kutub negatif per politikan yang semakin mengarah kepada despiritualitas dan dehumanitas.
Sayang yang tepat
Secara pribadi saya sangat sayang pada ulama yang tidak seberapa jumlahnya itu. Sayang bila tidak dihormati, tidak disegani, tidak didengar nasihatnya dan tidak dianggap keberadaannya.
Apalagi sudah ada yang berani menyematkan lebel yang tidak semestinya pada ulama- ulama besar kharismatik dan keluarga mereka disebabkan koneksi dan interaksinya dengan rezim pemeintah tergolong dekat dan terjaga silaturrahminya.
Bila sejauh itu saja mobilitas ulama kita, maka bagaimana nanti ketika ulama bergerak lebih jauh ke pentas politik praktis.
Saya tidak tahu apakah taruhan rasa sayang pada ulama seperti ini (melarang-melarang) sebagai sikap sayang yang proporsional, objektif dan dari hati yang tulus ikhlas serta jujur?
Saya tidak tahu apakah sikap saya yang terkesan terlalu memaksa seperti ini akan dipercaya, dianggap valid dan tanpa kepentingan politik tertentu?
Tetapi menurut saya inilah suara hati sedari dahulu memulai menulis opini sampai dengan hari ini.
Siapa tahu esok lusa pandangan yang dianggap tidak mainstrem ini akan berubah dengan keterlanjuran saya termakan candu, bujuk rayu dan penampakan syurga dunia yang begitu gemerlap untuk hidup yang lebih “berkelas”, semoga tidak demikian.
