Lucu, Anies Kok Dicawapreskan

Anies Kok Dicawapreskan
Anies baswedan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Meski demikian, banyak yang mempertanyakan, termasuk Anies sendiri: Kenapa dia dijegal, sebagaimana yang sering diperbincangkan di ruang publik? Jadi lucu, kalau dia memang tidak pernah unggul dalam laporan lembaga survey, kenapa harus ditakuti?

Dan wacana menyandingkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu sebagai Bacawapres Ganjar tak dapat dipungkiri merupakan bagian dari upaya men-downgrade Anies. Dan itu bisa saja dipandang sebagai bagian dari upaya penjegalan. Persoalannya, bila Anies tergoda menanggapi tawaran itu, tentu PKS dan Demokrat tidak akan terima. Begitu juga para relawan yang benar-benar mengharapkan terjadinya perubahan pasca pemilu mendatang. Karenanya, bila demikian, dapat dipastikan pencalonan Anies akan mengalami kegagalan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Melihat berbagai perkembangan terakhir itu, baik Jokowi sebagai presiden yang sudah ngaku cawe-cawe maupun PDIP yang mencalonkan Ganjar, tentu menyadari bahwa elektabilitas Anies yang selalu dikebiri lembaga survey itu sebenarnya tak tertandingi. Karenanya wacana menjadikan Anies sebagai Bacawapres Ganjar semakin memperlihatkan kepanikan. Karena keduanya merasa bahwa Anies akan menang dalam Pilpres 2024. Tentu saja, bila dia berhasil maju sebagai Bacapres dan pemilu terselenggara secara langsung, umum, bebas dan rahasia (luber).

Tetapi kekuatiran bahwa pemilu tidak akan berlangsung luber itu tetap tidak hilang. Dalam sebuah narasinya mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana pernah mengungkapkan, “Jokowi terbaca mendukung paslon Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno. Lalu juga mencadangkan sokongan kepada Prabowo Subianto-Airlangga Hartarto, sambil tetap berusaha menggagalkan pencapresan Anies Baswedan.” Demikian narasi Denny dalam tulisannya yang dikutip dari Medcom, Kamis, 27 April 2023.

Dan Denny mengungkap paling tidak 10 cara yang dilakukan Jokowi untuk menjegal Anies di Pilpres 2024. Misalnya, melempar opsi menunda pemilu, memperpanjang masa jabatan presiden dan memakai tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk  memukul lawan oposisi dan merangkul kawan koalisi. Dalam hal ini, termasuk menggunakan KPK mentersangkakan Anies dalam kasus korupsi. Last but not least, upaya Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dalam men-“copet” kepemimpinan Partai Demokrat. Yang menurut penilaian banyak pihak tentu dengan sepersetujuan Presiden. Terbukti semuanya tidak berhasil mendapatkan apa yang diinginkan Jokowi.

Kegagalan demi kegagalan dalam menjegal Anies tampaknya tidak bisa dihindari. Apalagi ketika jadwal pendaftaran Bacapres plus Bacawapres tinggal menghitung hari.

Banyak yang beranggapan bahwa Anies sendiri juga kesulitan mendapatkan Bacawapres dalam KPP.

Toh sampai hari ini masih belum ada kejelasan siapa yang akan dipilih Anies sebagai Bacawapres pendampingnya kelak. Sejumlah nama seperti Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Puteri Mantan Presiden Gusdur Yenny Wahid, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sudah sering mengemuka. Tapi sejauh ini tetap belum ada yang ditetapkan. Karenanya isu ini mudah di-”goreng” pihak lawan.

Tapi bersamaan dengan itu, jangan lupa, baik Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto juga menghadapi kenyataan yang lebih kurang sama. Tak dapat ditolak kenyataan bahwa Ganjar juga kesulitan mencari Bacawapres yang mampu mendongkrak elektabilitasnya yang memang tidak begitu menggembirakan. Begitu juga Prabowo yang juga belum memperlihatkan titik terang siapa Bacawapresnya. Wacana menduetkan dirinya dengan putera Jokowi Gibran Rakabuming Raka tampaknya juga tidak mudah.

Gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK) agar batas usia Capres dan Cawapres diturunkan dari 40 tahun ke 35 tahun belum tentu berhasil. Upaya yang diduga dimaksudkan agar Gibran bisa lolos sebagai Bacawapres Prabowo juga menuai berbagai penentangan. Apalagi posisi Anwar Usman sebagai Ketua MK sekaligus adik ipar Jokowi ramai diperbincangkan. Karena dia rentan tersandung kepentingan pribadi dalam memutuskan soal batas usia di atas maupun sengketa pemilu kelak.(*)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *