Waktu Kian Sempit, Prabowo Semakin Galau

Prabowo Semakin Galau
Prabowo
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Misalnya, mendorong sejumlah menteri untuk menyuarakan wacana presiden tiga periode, yang terbukti mentok. Begitu juga wacana perpanjangan masa jabatan presiden yang juga mentok. Menggunakan KSP Moeldoko untuk membegal Partai Demokrat yang dulu ikut dalam koalisi perubahan bersama Anies Rasyid Baswedan. Yang terbukti juga mentok.

Terakhir, mengupayakan agar putera mahkota Gibran Rakabuming Raka bisa maju sebagai Bacawapres Prabowo. Sebagai senjata pamungkas untuk menghapus segala mimpi buruknya. Yang ternyata malah dianggap blunder. Setelah adik iparnya sendiri, Ketua MK Anwar Usman, berhasil mengutak-atik ketentuan Undang-Undang No. 7 tahun 2017 tentang pemilu, menyangkut batas usia minimum Capres dan Cawapres. Untuk meloloskan Gibran.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

SEMAKIN PANIK

Kepanikan Jokowi tidak bisa dipungkiri. Karena segala cara yang dia tempuh untuk menjegal Anies terbukti semuanya gagal total. Sudah bukan rahasia lagi bahwa Jokowi tidak ingin Anies maju sebagai capres. Lebih tepatnya dia ketakutan Anies jadi presiden. Yang dia bayangkan bahwa mimpi buruknya bisa jadi kenyataan bila Anies presiden. Yang semakin moncer dengan jargon “perubahan”.  Sehingga legacynya akan dianggap sebagai kesalahan. Dan berbagai kesalahan yang dia lakukan selama memimpin bangsa ini akan berbuntut persoalan hukum.

Kini, Anies sudah menjadikan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pasangannya. Begitu juga Ganjar yang oleh Ketum PDI Perjuangan Megawati telah diputuskan untuk berpasangan dengan Prof. Dr. Mahfud MD. Dan keduanya sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sementara Prabowo terkesan masih gamang menentukan Bacawapres yang akan mendampinginya.

Menurut informasi dari beberapa elit Partai Gerindra, Prabowo akan menentukan pilihan yang tepat walaupun “in the last minutes” alias pada detik-detik terakhir. .

Selain Gibran, dia masih memiliki beberapa pilihan. Karena masih ada Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang juga Menkomarves ad interim Erick Thohir.

Batas waktu pendaftaran terakhir untuk Capres dan Cawapres semakin pendek. Karena hanya sampai tanggal 25 Oktober 2023.

Pertanyaannya, apakah dia akan memilih salah satu dari para tokoh yang disebutkan di atas atau tetap meminang Gibran sebagai Bacawapresnya?

Tentu saja banyak pihak menilai Prabowo masih galau. Bila memilih Airlangga, Yusril atau Erick, apakah dia tidak kuatir akan “dijewer” Jokowi? Kan selama ini dia selalu sesumbar “tegak lurus” bersama Jokowi. Tapi bila memilih Gibran, apakah yakin bisa menang?

Bagaimanapun, dulu, sebagai putera mahkota presiden, Gibran diprediksi bisa menambah pundi-pundi suara untuk Prabowo. Karena suara para pendukung dan pemuja Jokowi akan berlabuh pada putera sulungnya itu. Tapi belakangan, dukungan itu dianggap kian meredup. Setelah sejumlah tokoh pendukungnya mulai sadar diri dan menyatakan kecewa atas sikap dan sejumlah keputusan presiden.

Apalagi setelah MK mengeluarkan putusan yang dianggap blunder itu. Yang oleh banyak kalangan dianggap semata-mata ditujukan untuk kepentingan pencawapresan Gibran.
Gibran sudah menjadi liability. Bagi Prabowo bukannya akan jadi senjata pamungkas untuk memenangkan kontestasi. Tapi sebaliknya justru akan jadi beban yang sangat berat. Bila dipaksakan akan sulit menang, kecuali dengan merajut kecurangan. (*)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *