Duh, Rupiah Kembali Dibuka Melemah, Sihir Jokowi Mulai Lenyap?

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Nilai tukar rupiah tercatat melemah pada pembukaan perdagangan Rabu (25/10) pagi di pasar spot. Hal ini terjadi setelah sehari sebelumnya rupiah terpantau mulai menguat dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS) pasca Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Ke Istana Negara

Dilansir dari Refinitiv, mata uang Garuda dibuka melemah 0,09% ke Rp 15.860/US$, setelah pada penutupan perdagangan Selasa (24/10) kemarin berakhir di angka Rp15.845/US$ atau menguat 0,53%. Kemarin, rupiah tercatat mematahkan tren pelemahan yang terjadi selama empat hari beruntun tepatnya sejak 18 Oktober 2023.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Penguatan rupiah kemarin terjadi pasca Jokowi memanggil KSSK ke Istana Negara, guna memberikan update situasi terkini dan perkembangan ekonomi global, namun sihir Jokowi tampaknya mulai sirna di mata para pelaku pasar dengan rupiah dibuka melemah.

Hadir dalam rapat bersama presiden beberapa waktu lalu yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.

Untuk diketahui, KSSK akan merilis paket kebijakan untuk merespons situasi perekonomian terkini. Terutama yang disebabkan oleh global yang memburuk dan berdampak ke ekonomi dan pasar keuangan Indonesia.

“Kita akan terus sinkronkan kebijakan moneter dan fiskal agar dalam situasi di mana pemicunya adalah negara seperti Amerika Serikat dampaknya ke ekonomi kita bisa dimitigasi dan diminimalkan. Baik terhadap nilai tukar, inflasi, maupun terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan,” terang Sri Mulyani usai rapat.

Terkait pelemahan mata uang rupiah, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa depresiasi yang dialami masih dalam batas aman.

Menurut Jokowi, pelemahan rupiah yang terjadi masih aman untuk berbagai sektor mulai dari riil hingga perbankan. Lebih lanjut dirinya menyebut, depresiasi yang terjadi juga masih aman untuk inflasi.

“Kalau kita lihat presentase depresiasi mata uang kita masih aman,” kata Jokowi dalam pertemuan kemarin, Selasa (24/10/2023).l

Selain itu, Jokowi juga menggarisbawahi ekonomi RI yang mampu tumbuh di atas 5% kala ekonomi dunia lain mengalami perlambatan, bahkan ada pula yang terkontraksi.

Sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *