Selamat Datang Dinasti Jokowi

Selamat Datang Dinasti Jokowi
Presiden Jokowi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



MK memang memutuskan, syarat minimal usia capres atau cawapres tetap 40 tahun. Namun, ada pengecualian bagi yang pernah atau sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Putusan ini memicu kritik dan polemik. Pasalnya, Mahkamah Konstiusi dinilai tidak konsisten. Karena, pada uji materi terkait perkara serupa, MK memberikan putusan berbeda.

Selain itu, MK juga dianggap tidak berwenang memutus perkara perihal batas usia capres dan cawapres karena itu merupakan open legal policy dan menjadi domainnya pemerintah dan DPR.

Jokowi membangun dinasti?

Putusan MK disambut suka cita oleh Prabowo Subianto dan para pendukungnya. Sepekan usai MK mengabulkan sebagian dari uji materi perihal batas usia calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo mengumumkan Gibran sebagai bakal cawapres yang akan menjadi pasangannya di Pilpres tahun depan.

Drama ini tak berdiri sendiri. Sebelumnya, anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep juga sempat menjadi bahan perbincangan.

Pasalnya, pengusaha pisang ini tiba-tiba didapuk menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Padahal adik bungsu Gibran ini baru dua hari menjadi anggota ‘Partai Jokowi’ ini.

Keberadaan Kaesang ini semakin melempangkan jalan bagi Gibran. Karena, di bawah kepemimpinan Kaesang ‘Partai Anak Muda’ ini tak ragu dan langsung mendukung pasangan Prabowo – Gibran.

Lalu bagaimana dengan Bobby Nasution? Menantu Jokowi yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Medan ini dikabarkan akan maju di Pemilihan Gubernur Sumatera Utara di Pilkada tahun depan.

Dan suami Kahiyang Ayu ini diprediksi berpeluang menang. Apalagi jika Pilkada jadi dimajukan dan pasangan Prabowo – Gibran menang.

Tak ada yang salah dengan anak muda yang ingin berkuasa. Juga tak ada yang salah dengan orangtua yang menginginkan anak-anaknya melanjutkan kerja kerja yang sudah dilakukan. Selama tak menerabas aturan dan menyalahgunakan wewenang dan kekuasaan.

Namun, di atas beragam regulasi dan aturan, ada etika dan azas kepatutan. Juga ada nilai dan norma yang seharusnya menjadi rujukan.

Lalu, benarkah Jokowi sedang membangun dinasti politik guna mempertahankan kekuasaan?

Sumber: kompas

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *