Anies dalam Mimpi

Anies dalam Mimpi
Anies Baswedan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Mimpi itu selalu datang dalam tidurnya, bukan saja sekali, tapi berkali-kali. Karena itu, ia mencari orang yang tepat untuk menceritakan isi mimpinya.

Guru Besar Emeritus UNY itu lalu dihubungkan dengan Syekh Asy-Syinqithi yang kebetulan hadir dalam acara pertemuan ulama dan da’i se-Asia, Eropa, dan Afrika tersebut.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Lalu, singkat cerita akhirnya dipertemukan di salah satu hotel di Jakarta, disaksikan oleh saudara kandung Anies Baswedan serta, tokoh nasional yang tidak perlu disebutkan namanya, ditemani oleh penerjemah, yang kebetulan adalah sahabat lama saya, dialah yang menuturkan kisah ini, namanya, Ustadz Amrullah.

Setelah Prof Aliyah Rasyid Baswedan berkisah tentang mimpinya, dan diterjemahkan oleh Ustadz Amrullah, maka, Syekh Asy-Syinqithi bertanya, Kapan terakhir Prof bermimpi, dan apakah mimpi itu datang hanya sekali atau lebih sekali bahkan berkali-kali?

Prof Aliyah menjawab, “Baru saja beberapa hari lalu saya kembali bermimpi, dan mimpi itu datang bukan hanya sekali, tapi berkali-kali.”

“Beruntunglah Ibu, karena Ibu sendiri bersama SBY akan menyaksikan anak Ibu, [Anies] sebagai pemimpin [presiden] negeri ini.

Dan ketika ia jadi presiden, maka Indonesia akan bersih, jernih, penuh ketenangan, keteduhan, dan para rakyatnya sekaligus sebagai pengikut presidennya akan hidup tenang, adil dan makmur, begitulah yang akan terjadi kelak,” jelas Asy-Syinqithi.

Syekh Penakwil mimpi nomor wahid itu lalu menjabarkan isi dan kandungan mimpi Prof Aliyah, katanya, “Ada pun dua ekor ikan emas besar itu, arti takwilnya adalah presiden dan wakil presiden.

Sedangkan ikan-ikan kecil adalah rakyat Indonesia. Air jernih melambangkan kedamaian, kenyamanan, keteduhan, keadilan, dan sumber kehidupan, sedangkan takwil sumur dalam mimpi tersebut, itulah Indonesia”, terang Syekh Asy-Syinqithi.

Istilah mimpi dalam bahasa Arab disebut dengan ar-ru’ya dan al-hulm.

Keduanya sama-sama memiliki arti mimpi. Ar-ru’ya digunakan sebagai sebutan untuk mimpi yang baik, sementara al-hulm digunakan untuk menyebut mimpi yang kurang baik bahkan buruk.

Karena itu, ar-ru’ya biasa digandengkan dengan shadiq atau benar.

Ar-ru’ya as-shadiq adalah mimpi yang benar. Ada pun jenis mimpi bisa bermacam-macam. Setidaknya ada mimpi baik dan mimpi buruk.

Sebagaimana ditegaskan dalam sabda Nabi, “Mimpi [Ar-Ruya] yang benar itu datang dari Allah, sedangkan mimpi buruk [al-Hulm] datang dari setan,” (HR. al-Bukhari).

Dalam riwayat lain dijelaskan bahwa mimpi itu ada tiga macam, mimpi yang baik sebagai berita gembira dari Allah, mimpi seorang muslim yang dialami oleh dirinya sendiri dan mimpi sedih yang berasal dari setan.

Jika salah seorang di antara kalian mengalami mimpi yang tidak disukai, jangan ia menceritakannya kepada orang lain, bangunlah, kemudian shalatlah,” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ada pun cara menyikapi mimpi baik, maka Nabi mengajarkan, “Apabila salah seorang dari kalian melihat mimpi yang ia sukai, maka sesungguhnya ia datang dari Allah, maka bertahmid lah [mengucap Alhamdulillah] dan kabarkan mimpi baik tersebut kepada orang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Allah mengirimkan mimpi ke dalam tidur manusia melalui perantara malaikat.

Allah menugaskan malaikat untuk mengurus mimpi manusia. Atas perintah tersebut, kemudian malaikat membuat perumpamaan (tamsil) dari setiap kisah manusia.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *