Waketum Nasdem Ahmad Ali Sakit Hati Anies Disebut Gubernur Terbodoh: Anies Terlalu Sabar Menghadapi Fitnah

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Persatuan Nasional Demokrat Ahmad Ali sakit hati, saat ada yang menyebut Anies Baswedan bodoh. Ia menilai Anies terlalu sabar dalam menghadapi fitnah dan caci maki.

“Pak Anies ini terlalu sabar. Sejak pertama kali dia menang jadi gubernur DKI dan sampai berakhir jadi gubernur, dia paling banyak dicacimaki dan tidak membela dirinya dengan kara-kata, tapi dengan perbuatan ketika menjadi gubernur,” kata Ali, saat berpidato dalam acara konsolidasi relawan HCM (Haji Charles Meikyansah), di aula Hotel Bandung Permain, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (29/10/2023).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ali mengenal Anies cukup lama. Ia merasa sakit hati saat ada yang menyebut Anies gubernur terbodoh di media sosial. “Ini penghinaan bagi saya yang mengenal Mas Anies lewat berbagai macam tulisan, pikiran-pikirannya, tapi itu pun tidak pernah diklarifikasi maupun dibantah,” katanya.

Di tengah hujatan kepada Anies, Nasdem melihat rekam jejak kepemimpinan yang bagus. Ali mengatakan, rekam jejak selama memimpin DKI Jakarta membuat Anies dideklarasikan menjadi calon presiden pada 3 Oktober 2022. “Partai Nasdem hanya ingin melahirkan pemimpin di republik ini, pemimpin yang mengetahui perasaan, hati, rakyat Indonesia. Pemimpin yang mau bekerja dengan fokus, bukan pemimpin yang penuh pencitraan,” katanya.

Saat pertama kali mendeklarasikan Anies, Nasdem dicibir sejumlah kalangan. “Kami dituduh macam-macam. Ketika kami memilih Ahok (dalam pemilihan gubernur) dan Pak Jokowi (dalam pemilihan presiden), kami dianggap penista agama, dan ketika mendukung Mas Anies, kami dianggap partainya kadrun,” kata Ali.

Ali mengingatkan, kendati tidak memiliki kartu tanda anggota Partai Nasdem, Anies memiliki sejarah panjang dengan Nasdem saat berbentuk organisasi kemasyarakatan. “Beliau ditugaskan Pak Surya Paloh (Ketua Umum Nasdem) untuk menjadi bagian yang menyusun manifesto perjuangan ormas Nasdem,” katanya. Anies juga yang ditugaskan membacakan manifesto itu saat deklarasi.

Dengan mengusung dan mendukung Anies yang tidak memiliki KTA partai, menurut Ali, Nasdem ingin mengirimkan pesan, bahwa orang tanpa keanggotaan partai pun bisa menjadi presiden. “Ini pesan bagi generasi milenial, bahwa untuk berkontribusi di negeri ini, tidak perlu anda menjadi anggota partai politik. Tapi anda cukup menjaga moralitas, integritas, dan memiliki gagasan. Insyaallah, ada partai yang akan memfasilitasi anda seperti Mas Anies,” katanya.

Ali mengaku mendorong Anies menjadi calon presiden. “Saya seorang muslim. Saya ingin negeri ini dipimpin oleh orang yang mendekati syarat-syarat syar’i menjadi seorang pemimpin,” katanya.

Ali tidak bisa menerima stigma radikal terhadap orang yang menunjukkan simbol-simbol keislaman di negeri demokratis seperti Indonesia. “Tuduhan seperti ini tidak bisa kita biarkan, kecuali kita bangkit melawan. Stigma-stigma itu harus dilawan. Salahkah kita merindukan pemimpin yang, paling tidak, bisa mengaji, bisa mengimami ketika salat berjemaah,” katanya.

Memenangkan Anies, menurut Ali, tidak hanya untuk kepentingan koalisi, tapi untuk kepentingan masyarakat Indonesia. “Pemilik negeri ini sebagian adalah santri-santri di republik ini. Berikan kehormatan kepada mereka, muliakan mereka, muliakan para ulama, muliakan para santri. Pastikan mereka menjadi pewaris negeri ini, meneruskan tongkat estafet perjuangan pendiri bangsa ini,” katanya.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *