Gencatan Senjata Jalan Terbaik

Gencatan Senjata Jalan Terbaik
Abdillah Onim dan keluarga
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Bila dibandingkan dengan pengalaman perang Hamas-Israel pada Oktober 2023 dengan insiden di atas kapal Mavi Marmara 31 Mei 2010 mana yang paling menakutkan dan mengerikan menurut Anda?

Kita tahu sejak Jalur Gaza diblokade oleh Zionis Israel (penjajah) tahun 2006,  wilayah ini selalu menjadi bidikan tentara Zionis. Selama lebih sebulan perang berlangsung di Jalur Gaza —yang luasnya hanya 367 Km2 dan dihuni 2,3 juta jiwa itu— termasuk wilayah yang menjadi sasaran mematikan oleh Zionis. Selain mengalami peristiwa perang terbesar Oktober 2023 itu — saya juga pernah mengalami pengalaman mengerikan saat mana bersama sejumlah aktivis kemanusiaan yang tergabung dalam Kafilah Freedom Frotila sempat dipenjara oleh tentara Zionis Israel selama 24 jam. Saat itu kami memang memberikan bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza melalui kapal Mavi Marmara. Sayang kapal bantuan kemanusiaan melalui Pelabuhan Turki itu belakangan dibajak oleh militer Israel di atas Perairan Mediterania. Insiden mematikan itu menyebabkan 10 aktivis kemanusiaan tewas di atas kapal dan melukai 50 orang lainnya. Dari jumlah itu tiga aktivis kemanusiaan asal Indonesia meninggal dunia setelah ditembak tentara Israel. Alhamdulillah saya yang menyaksikan insiden di atas kapal itu atas lindungan Allah SWT ikut selamat walau kemudian sempat dipenjara oleh tentara penjajah Israel.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ketika menghadapi situasi sulit seperti saat terjadi perang atau insiden di atas kapal Mavi Marmara, atau terputusnya saluran telepon, apa saja yang paling Anda ingat selain anak dan istri? Bagaimana dengan orang tua di kampung ketika mendengar terjadi perang di Palestina?

Alhamdulillah walau dalam kondisi sulit saya selalu aktif berkomunikasi melaporkan keadaan saya dan keluarga dari Jalur Gaza dengan ibunda saya Ibu Marwiah Onim di kampung saya di Galela, Halmahera Utara. Sedangkan ayah saya Allahuyarham Ismail Surat sudah meninggal dunia 2009 sejak saya menginjakkan kaki di Jalur Gaza. Alhamdulillah atas berkat doa ibu sehingga kami di Gaza bisa kuat dan tegar. Saat terjadi gempuran akibat perang saya selalu mengontak ibu saya untuk mendoakan atas keselamatan anak dan keluarga saya di Gaza karena kami di sana selain membawa misi kemanusiaan juga membawa misi Merah Putih. Alhamdulillah ibu saya selalu tegar ketika menyaksikan di televisi puteranya sedang berjuang untuk mencari ridha Allah SWT dan juga untuk kemanusiaan atas nama Indonesia buat saudara-saudara kita di Palestina.

Selain Palestina dimana lagi Anda pernah terjun dalam aktivitas kemanusiaan?

Jadi selain menjalankan misi kemanusiaan di Palestina, saya juga menjalankan misi kemanusiaan di Jordania juga di Indonesia melalui lembaga filantropi yang saya bentuk dengan nama Nusantara Palestina Center (NPC). Lembaga ini tidak  berafiliasi pada organisasi atau partai politik tertentu. Dan, lembaga kami memiliki legalitas dan setiap tahun selalu diaudit oleh lembaga independen. Pun setiap tiga bulan kami selalu menyampaikan laporan keuangan kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia. NPC sendiri tidak saja bergerak untuk Palestina tapi juga untuk masyarakat Indonesia yang membutuhkan.

Saya mengetahui nama Abdillah Onim sebagai aktivis kemanusiaan di Palestina baru belakangan tahun 2000 lalu. Anak ketujuh dari delapan bersaudara ini lahir dan besar di Desa Towara, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, 12 Juni 1979. Ia satu-satunya putera Maluku Utara asal Galela yang pernah ikut terjun bersama Lembaga Kemanusiaan MER-C yang kala itu dimotori tokoh pejuang kemanusiaan Indonesia Almarhum dr.Jozerizal saat melakukan kegiataan kemanusiaan di Galela akibat konflik komunal di Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara pada Januari 1999.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *