Meski Teman Baiknya Mengkhianati, Buya Hamka Memenuhi Keinginan Terakhir Soekarno

Buya Hamka Memenuhi Keinginan Terakhir Soekarno
buya hamka dan soekarno
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau dikenal dengan nama Buya Hamka adalah seorang ulama besar yang tegas dan tidak kenal kompromi.

Buya Hamka tidak hanya berkecimpung di bidang agama, namun juga seorang penulis dan sastrawan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Buya hamka adalah pemimpin majalah “Panji Masjarakat” yang menerbitkan esai “Demokrasi Terpimpin” pada masa pemerintahan Soekarno.

Esai tersebut mengkritisi kekuasaan Presiden Soekarno. Karena itu, Buya Hamka difitnah oleh Soekarno dan dipenjarakan oleh teman terbaiknya.

Namun, Soekarnodan Buya Hamka berteman sebelum Indonesia merdeka. Bahkan Soekarno-lah yang mengundang Buya Hamka ke Jakarta.

Soekarno pun mengajak teman-teman baiknya untuk tampil di Istana Negara dan merayakan hari besar keagamaan.

Namun, di awal tahun 60-an, kondisi politik di Indonesia semakin hari semakin memanas, hubungan keduanya pun sempat merenggang.

Kemudian, di tahun 1964, Buya Hamka dipenjara karena dituding terlibat dalam rapat rahasia untuk menggulingkan Presiden Soekarno serta mengkritik Soekarno dalam esai yang diterbitkan di Pandji Masjarakat.

Buya Hamka juga dituduh menerima uang senilai Rp4 juta yang tidak diketahui jelas mata uangnya dari Perdana Menteri Malaysia yang dianggap pro terhadap Malaysia.

Atas tuduhan tersebut, karya-karya Buya Hamka dilarang beredar dan berpengaruh terhadap perekonomian keluarganya.

Setelah dipenjara selama 2 tahun 4 bulan akhirnya Buya Hamka pun keluar karena kekuasaannya sudah beralih menuju kekuasaan Orde Baru.

Lalu diakhir tahun 1970-an Soekarno meninggal, dan ajudan dari Soekarno datang ke Buya Hamka untuk membawakan pesan terakhirnya.

Dalam surat tersebut tertulis, ““Bila aku mati kelak, minta kesediaan Hamka untuk menjadi imam shalat jenazahku,” tulis Soekarno.

Karena Buya Hamka merupakan seorang ulama yang pemaaf dan bijaksana, meskipun sudah dikhianati oleh teman baiknya, ia menunaikan permintan terakhir sahabatnya.

Ia pun langsung bergegas menuju persemayaman Soekarno, serta berdiri paling depan untuk memimpin shalat jenazah Soekarno.

Hamka juga meminta kepada para pelayat yang hadir untuk memaafkan Soekarno atas segala kesalahan yang pernah diperbuat. ***

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *