Guru-Guru KH Ahmad Dahlan, Pendiri “Muhammadiyah”, Bukan Tokoh Biasa

Guru-Guru KH Ahmad Dahlan
KH Ahmad Dahlan


banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idUlama Indonesia KH Ahmad Dahlan adalah sosok terkemuka dalam sejarah Indonesia, terutama dikenal karena kontribusinya yang signifikan terhadap pendidikan Islam dan reformasi sosial di awal abad ke-20.

Ia lahir pada tanggal 1 Agustus 1868 di Yogyakarta, yang saat itu merupakan bagian dari Hindia Belanda, sekarang Indonesia.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dahlan adalah pendiri Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Didirikan pada tahun 1912, Muhammadiyah berencana memodernisasi dan mereformasi Islam dengan berfokus pada pendidikan, kesejahteraan sosial, dan praktik keagamaan.

Dahlan menganjurkan keseimbangan antara ajaran agama dan pengetahuan modern serta menekankan pentingnya pendidikan dalam memberdayakan individu dan masyarakat.

Melalui Muhammadiyah, Dahlan mendirikan banyak sekolah dan lembaga pendidikan di seluruh kepulauan Indonesia, memberikan akses pendidikan bagi banyak orang Indonesia, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi mereka.

Mengutip Muhammadiyah.or.id, dalam rekam hidupnya, Kiai Ahmad Dahlan sendiri dikenal sebagai seorang guru sejati. Hal ini dapat dilihat dari kisahnya mengajarkan Surat Al-Ma’un, aktivitasnya di Budi Utomo agar bisa menjadi guru di sekolah-sekolah milik pemerintah, hingga langkah konkritnya mendirikan Muhammadiyah dan mencetuskan sistem pendidikan Islam modern lewat madrasah Muhammadiyah.

Guru KH Ahmad Dahlan

Guru paling awal KH Ahmad Dahlan adalah ayahnya sendiri, Kiai Abu Bakr, seorang ulama dan pemuka agama di Keraton Yogyakarta. Ahmad Dahlan kecil juga menuntut ilmu di pondok pesantren (mondok atau nyantri).

Dalam KH Ahmad Dahlan: sang pencerah, pendidik, dan pendiri Muhammadiyah (2010), ada 15 nama yang menjadi gurunya yakni ayahnya, Kiai Abu Bakr, kakak iparnya yaitu Kiai Muhammad Soleh, termasuk kepada Kiai Faqih Gresik.

Selain itu Ahmad Dahlan belajar fikih kepada Kiai Muchsin, ilmu nahwu kepada Kiai Abdul Hamid, ilmu falaq kepada Kiai Raden Dahlan, ilmu fikih dan hadis kepada Kiai Mahfud, ilmu hadis kepada Syekh Khayyat, Sayyid Baabusijjil dan Mufti Syafi’i, ilmu qira’atul quran kepada Syekh Amin dan Sayyid Bakri Syata’, ilmu pengobatan Islam kepada Syekh Hasan, serta ilmu qiraah dan falak kepada Kiai Asy’ari Baceyan dan Syekh Misri Makkah.

Bersama Kiai Hasyim Asy’ari, Kiai Ahmad Dahlan juga pernah berguru kepada ulama besar asal Semarang, Kiai Soleh Darat. Sedangkan nama Kiai Kholil Bangkalan yang disebutkan sebagai guru dari Kiai Ahmad Dahlan tidak terverifikasi.

Berikut Guru Lain KH Ahmad Dahlan

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *