Kultum 319: Berdoa untuk Berbagai Kebutuhan

Berdoa untuk Berbagai Kebutuhan
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Adakalanya sebagian manusia malas dan tidak mau berdoa dalam berbagai hal yang dilakaukan dan diusahakannya. Hal demikian nampak manakala mereka baru saja selesai shalat berjama’ah. Setelah salam, mereka hanya menengadahkan tangan beberapa detik, lantas dengan begitu cepat berdiri dan meninggalkan masjid atau musholla.

Pada momen inilah tampak bahwa seolah mereka bisa melakukan dan menghasilkan segala sesuatu tanpa pertolongan dari Allah Subhanahu wata’ala. Tindakan demikian dalam Islam disebut sebagai “manusia yang terlalu sombong, tidak mau berdoa, seakan ia bisa beribadah tanpa pertolongan dari Allah Subhanahu wata’ala”. Mereka bahkan jarang berdoa, seakan kekuatan manusiawinyalah yang dapat mewujudkan segala apa yang dia usahakan tanpa pertolongan dari Allah. Padahal Allah berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗ

اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ

سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ

Artinya:

Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina” (QS. Ghafir, ayat 60).

Di dalam keterangannya, Imam Asy Syaukani Rahimahullah mengatakan bahwa, “Ayat ini menunjukkan bahwa doa adalah ibadah dan bahwa menginggalkan berdoa kepada Rabb yang Maha Suci adalah sebuah kesombongan, dan tidak ada kesombongan yang lebih buruk daripada kesombongan seperti ini. Bagaimana seorang hamba berlaku sombong tidak berdoa kepada Dzat yang merupakan Penciptanya, Pemberi rezeki kepadanya, Yang mengadakannya dari tidak ada dan pencipta alam semesta seluruhnya, pemberi rezekinya, Yang Menghidupkan, Mematikan, Yang Memberikan ganjaran dan yang memberikan sangsinya, maka tidak diragukan bahwa kesombongan ini adalah bagian dari kegilaan dan kekufuran terhadap nikmat Allah Subhanahau wata’ala”.

Padahal dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa orang yang berdoa adalah orang yang paling dimuliakan oleh Allah Subhanahu wata’ala. Diriwayatkan,

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه عَنِ النَّبِىِّ

صلى الله عليه وسلم قَالَ  لَيْسَ شَىْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ

تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ

Artinya:

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata, nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah dibandingkan doa” (HR. At Tirmidzi).

Bahkan para ulama memeberikan alasan mengapa doa merupakan sesuatu yang paling mulia di sisi Allah Subhanahu wata’ala dibandingkan yang lainnya. Mereka mengatakan, “Karena di dalam doa terdapat bentuk sikap perendahan diri seorang hamba kepada Allah dan menunjukkan kuasanya Allah Subhanahu wata’ala”. Nah, Allah sangat amat menyukai hamba-Nya merendah diri kepada-Nya dan menunjukkan bahwa hanya Allah Subhanahu wata’ala satu-satu-Nya Yang Berkuasa, Yang Maha Pengatur, yang Maha Pencipta, dan tiada sekutu bagi-Nya.

Dengan doa kita melawan, menahan, meringankan bala dan musibah. Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sikap kehati-hatian tidak menahan dari takdir, dan doa bermanfaat dari apa yang terjadi ataupun yang belum terjadi, dan sesungguhnya bala benar-benar akan turun lalu dihadang oleh doa, mereka berdua saling lawan-melawan sampai hari kiamat” (HR. Al Hakim dan dihasankan oleh Al Albani).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *