Kultum 321: Syafaat Rasulullah di Hari Kiamat

Syafaat Rasulullah di Hari Kiamat
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jelaslah bahwa Allah Subhanahu wata’ala dalam hal ini memuliakan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam di Padang Mahsyar tatkala manusia dikumpulkan oleh Allah Subhanahu wata’ala. Mereka berada dalam kondisi yang sangat genting, dengan kondisi yang begitu dahsyat. Kia tidak bisa membayangkan bagaimana jika matahari begitu dekat seukuran 1 mil atau 2 mil di atas kita. lantas bagaimana kondisi manusia yang ketika di Padang Mahsyar tidak mempunyai naungan, tidak berbaju, dan tidak pula bersandal sebagaimana ketika pertama dilahirkan ke bumi ini.

Dalam masa tunggu yang lamanya lima puluh ribu tahun itu, sungguh manusia ingin disegerakan pengadilan Allah yang Maha Adil, ingin disegerakan hisab. Maka sungguh manusia mencari siapa yang akan bisa dijadikan sebagai perantara untuk memohon kepada Allah Subhanahu wata’ala.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pada hari yang panjangnya “lima puluh ribu tahun” itu mereka mendatangi Adam ‘Alaihissalam dan memohon kepadanya agar memohon kepada Allah supaya menyegerakan pengadilan Allah Subhanahu wata’ala. Tetapi Adam ‘Alaihissalam tidak bisa melakukan hal itu. Beliau beralasan karena pernah lakukan dosa yang membuat Allah murka, walaupun Allah telah menerima taubatnya. Lalu Adam menyarankan manusia untuk pergi ke Nuh ‘Alaihissalam. Nabi Nuh juga beralasan beliau juga tidak bisa malakukan hal itu.

Lantas mereka pergi kepada Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam, dan Nabi Ibrahim pun mengatakan hal yang sama. Ibrahim memerintahkan untuk pergi kepada Musa ‘Alaihissalam, namun Musa juga tidak bisa memberikan syafaat itu. Lalu Musa ‘alaihissalam perintahkan mereka menghadap Isa ‘Alaihissalam. Beliau juga mengatakan bahwa beliau tidak bisa memberikan hal itu meski tidak menyebutkan kesalahannya. Akhirnya, Isa ‘alaihissalam pertintahkan, “Pergilah kalian menghadap Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wasallam”. Saat itulah, Nabi Muhammad diijinkan Allah memberi syafaat. Allahu ya’lam.

Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat bagi kita semua, dan kalau sekiranya bisa bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                                    —ooOoo—

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *