Kisah Abu Nawas: Berkat Mimpinya Bertemu Nabi Daud, Ia Tidak Bisa Ditipu Oleh 2 Penjahat

Abu Nawas Mimpi Bertemu Nabi Daud
Ilustrasi: penjahat
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idABU Nawas pernah disakiti oleh seorang ahli yoga yang bersekongkol dengan seorang pemuka agama. Setelah sepakat, keduanya berangkat menemui Abu nawas di rumahnya. Sesampainya di sana, Abu nawas melaksanakan salat dhuha.

Usai ajakan istri Abu nawas, kedua orang ini menunggu dan berbincang santai. Usai salat dhuha, Abu nawas menyapa mereka dan berbincang sebentar.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Kami sebenarnya ingin mengajak engkau melakukan pengembaraan suci. Kalau engkau tidak keberatan bergabunglah bersama kami,” kata sang ahli yoga.

“Dengan senang hati. Lalu kapan rencananya?” tanya Abu Nawas dengan polos.

“Besok pagi,” kata si pemuka agama.

“Baiklah kalau begitu, kita bertemu di warung teh besok,” kata Abu Nawas menyanggupi.

Hari berikutnya mereka berangkat bersama. Abu Nawas memakai jubah seorang sufi. Ahli yoga dan pemuka agama mengenakan seragam keagamaan masing-masing.

Di tengah jalan, mereka mulai diserang rasa lapar karena memang sengaja tidak membawa bekal. “Hai Abu Nawas, bagaimana kalau engkau saja yang mengumpulkan sumbangan untuk membeli makanan buat kita bertiga. Karena kami akan mengadakan kebaktian,” kata pemuka agama tersebut.

Tanpa banyak bicara, Abu Nawas berangkat mencari dan mengumpulkan derma dari dusun satu ke dusun lain. Setelah sumbangan terkumpul, Abu Nawas membeli makanan yang cukup untuk tiga orang.

Abu Nawas kembali ke pemuka agama dan ahli yoga dengan membawa makanan. Karena sudah tak sanggup menahan rasa lapar Abu Nawas berkata, “Mari segera kita bagi makanan ini sekarang juga.”

“Jangan sekarang. Kami sedang berpuasa,” kata ahli yoga.

“Tetapi aku hanya menginginkan bagianku, sedangkan bagian kalian terserah kalian,” kata Abu Nawas menawarkan jalan keluar.

“Aku tidak setuju. Kita harus seiring seirama dalam berbuat apa pun,” kata pemuka agama tersebut.

“Betul, aku pun tidak setuju karena waktu makanku besok pagi. Besok pagi aku baru akan berbuka,” kata ahli yoga.

“Bukankah aku yang engkau jadikan alat pencari sumbangan. Sumbangan itu sekarang telah kutukar dengan makanan ini. Sekarang kalian tidak mengizinkan aku mengambil bagian sendiri. Itu tidak masuk akal,” protes Abu Nawas mulai merasa jengkel.

Meski begitu, pemuka agama dan ahli yoga tetap berkeras tidak mengizinkan Abu Nawas mengambil bagian yang menjadi haknya.

Abu Nawas penasaran. la mencoba sekali lagi meyakinkan kawan-kawannya agar mengizinkan memakan bagiannya. Tetapi, mereka tetap saja menolak.

Abu Nawas benar-benar merasa jengkel dan marah. Tapi, Abu Nawas tidak memperlihatkan sedikit pun kejengkelan dan kemarahannya.

“Bagaimana kalau kita mengadakan perjanjian,” kata pemuka agama kepada Abu Nawas.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *