Kultum 355: Sikap Islam terhadap Non-Muslim (1)

Sikap Islam terhadap Non-Muslim
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Sebagai bagian dari Islamaphobia sejak awal milanea ini, banyak pertanyaan yang mengemuka tentang sikap Islam terhadap umat non-Muslim. Pertanyaan itu umumnya terkait dengan, “Bagaimana pandangan Islam terhadap kemanusiaan, dan apakah itu mendorong umat Islam untuk mencintai dan menghormati orang lain sebagai non-Muslim tanpa memandang agama atau ras mereka?” Untuk menjawab pertanyaan ini perlu ulasan yang agak panjang dan memerlukan pemahaman yang jujur dari pihak non-Muslim.

Dalam hal kemanusiaan, pandangan Islam tentang kemanusiaan dipenuhi dengan rahmat dan kasih sayang, dan tidak bisa sebaliknya, karena agama Islam adalah agama terakhir yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wata’ala, dan Dia memerintahkan semua manusia untuk masuk ke agama ini. Dia menurunkan agama ini dan menurunkannya kepada manusia yang paling penyayang, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Hal ini ditegaskan dalam Kitab Allah, di mana Dia berfirman,

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

Artinya:

Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam (QS. Al-Anbiya’, ayat 107).

Lantas bagaimana Islam memperlakukan umat non-Muslim? Berkenaan dengan itu, ada perintah dalam Al-Qur’an dan Sunnah kepada umat Islam, memerintahkan mereka untuk memanggil orang-orang untuk menegaskan Keesaan Allah, yakni bertauhid, dan untuk menawarkan kekayaan, waktu, dan diri mereka untuk tujuan itu. Ini hanya karena belas kasih dan belas kasihan terhadap semua orang, untuk menyelamatkan mereka dari “menyembah manusia atau benda” dan memanggil mereka untuk menyembah Tuhan semua manusia untuk menyelamatkan mereka dari keterbatasan dunia ini dan membawa mereka ke kelimpahan dunia dan akhirat.

Dalam hal ini Allah Subhanahu wata’ala berfirman,

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ

وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ

الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Artinya:

Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung (QS. Ali ‘Imran, ayat 104).

Umat Islam bahkan diwajibkan menunjukkan kebaikan kepada orangtua bahkan jika mereka non-Muslim dan bahkan jika orangtua berusaha keras untuk menjauhkan anak-anak mereka dari Islam dan menyuruh mereka untuk menyekutukan Allah dan kafir. Tentang itu Allah Subhanahu wata’ala berfirman,

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ

وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ

اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

Artinya:

Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu (QS. Luqman, ayat 14).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *