Kisah Abu Nawas: Kerjai Baginda Raja, Abu Nawas Malah Dihukum Tidur Dengan Singa

Abu Nawas Dihukum Tidur Dengan Singa
ilustrasi: Abu Nawas Dihukum Tidur Dengan Singa
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Sementara Abu Nawas tertunduk lesu mendengar keputusan tersebut. Tubuhnya langsung lemas dan gemetaran.

Namun ketika hendak dimasukkan ke kandang singa, Abu Nawas berkata, “Ampun Paduka yang mulia, hamba ikhlas menerima hukuman ini dan hamba sudah pasrah, tapi berilah waktu hamba 3 bulan, hamba ingin agar di akhir kematian disibukkan oleh amal ibadah.”

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sejenak Baginda Raja terdiam. Tidak beberapa lama kemudian Baginda Raja berkata, “Baik aku kabulkan permintaanmu. Tapi selama itu pula kamu harus hidup dalam penjara dan kamu dilarang menemui keluargamu.”

Abu Nawas pun menyetujui syarat tersebut. “Kalau diperkenankan, bolehkah saya minta satu permintaan lagi?” tutur Abu Nawas.

“Apa permintaanmu?” tanya Baginda Raja.

“Supaya kehidupan hamba di dalam penjara tidak membosankan, izinkan hamba memberi makan singa yang ada di kandang,” jawab Abu Nawas.

“Tidak masalah, nanti ruang penjaramu bersebelahan dengan kandang singa,” ujar Baginda Raja.

Maka dimasukkanlah Abu Nawas ke penjara. Pada bulan pertama, Abu Nawas melalui waktu dengan beribadah. Sedangkan tiap pagi dan sore diisi memberi makan singa.

Pada bulan kedua dan ketiga, Abu Nawas makin tekun beribadah. Ia juga lebih rajin memberi makan singa. Abu Nawas memperlakukan singa itu layaknya sahabat.

Tiga bulan pun berlalu dan tibalah saatnya bagi Abu Nawas untuk menjalani hukuman atas perintah Baginda Raja.

Beberapa pengawal istana memasukkan Abu Nawas ke kandang singa. Sementara para menteri yang ikut menyaksikan merasa iba dengan nasib Abu Nawas.

Tapi tiba-tiba terjadi peristiwa tidak terduga saat Abu Nawas berada di dalam kandang singa. Singa tersebut tidak menerkam, tapi justru menjilati kaki dan tangan Abu Nawas. Abu Nawas pun membalasnya dengan mengelus-elus tubuh dan kepala singa.

Singa yang terkenal buas ini mendadak tunduk dan nurut kepada Abu Nawas. Sontak saja pemandangan itu membuat mereka yang hadir menjadi terkejut dan heran.

“Abu Nawas ternyata punya kesaktian,” ujar salah satu menteri.

Dikarenakan singa itu tidak mau menerkam, akhirnya Abu Nawas dikeluarkan dari kandang dan disuruh menghadap Baginda Raja.

“Hai Abu Nawas, kenapa singa itu tidak mau memakanmu? Kamu punya kesaktian?” tanya Baginda Raja heran.

“Sama sekali hamba tidak punya kesaktian Paduka,” jawab Abu Nawas.

“Tapi kenapa singa itu tidak mau memakanmu?” tanya Baginda Raja lagi.

“Begini Paduka yang mulia, selama tiga bulan ini hamba rutin memberi singa itu makan dan minum, dan hamba juga memperlakukan dia dengan baik, oleh sebab itulah hamba tidak dimangsanya, sebab dia pikir hamba adalah orang yang berjasa bagi dia, padahal hanya tiga bulan hamba memperlakukan dia dengan baik.”

“Dia memang seekor singa yang buas, tapi dia tahu balas budi. Buktinya dia tidak memaksa hamba, sedangkan Paduka sendiri bertahun-tahun hamba mengabdi kepada Paduka dan berjasa bagi istana ini tapi hanya karena satu kesalahan Paduka begitu tega menjatuhkan hukuman mati kepada hamba,” tutur Abu Nawas menjelaskan.

Mendengar hal itu, Baginda Raja pun menyadari akan kesalahannya. “Maafkan aku Abu Nawas. Aku telah berbuat khilaf.”

“Baiklah, sekarang kamu boleh pulang dan ini ada hadiah uang untukmu dan keluargamu. Terimalah sebagai rasa terima kasihku karena telah menyadarkanku,” ujar Baginda Raja.

Berkat kecerdikannya, Abu Nawas kembali lolos dari hukuman mati. Wallahu a’lam bisshawab.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *