Kultum 366: Salah Paham tentang Islam di Barat (1)

Salah Paham tentang Islam di Barat
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Sampai saat ini, di jaman yang dikatakan sebagai jaman atau era komunikasi yang super canggih, agama Islam yang damai ini masih saja diberi rapot merah oleh Barat. Banyak orang Barat memiliki kesalahpahaman tentang Muslim dan ajaran mereka. Kesalahpahaman itu bahkan dalam banyak situasi mewujud dalam kemarahan terhadap agama yang sudah ada sejak Nabi Adam sebagai manusia pertama ini.

Kemarahan itu terutama diarahkan kepada orang-orang dari timur tengah yang berada di Barat, baik mereka yang terlahir di Barat atau sedang menempuh pendidikan atau program lain. Hal ini bisa dibaca di berbagai sumber media populer, baik cetak maupun elektronik. Kemarahan ini,salah satunya, adalah yang disebabkan oleh apa yang mereka sebut ‘terorisme’ yang dilakukan oleh orang atau kelompok Islam.

Pertama, salah satu pemahaman yang keliru terhadap Islam di Barat adalah bahwa Islam itu agama yang memandang wanita lebih rendah dari pria. Hal ini bisa dilihat dari berbagai klaim beberapa sumber berita populer di Barat. Padahal, di dalam Islam pria dan wanita adalah setara, sebagaimana bisa dilihat dalam kitab suci yang dianunt umat Islam, di mana Allah Subahanhu wata’ala berfirman,

فَاسۡتَجَابَ لَهُمۡ رَبُّهُمۡ اَنِّىۡ لَاۤ اُضِيۡعُ

عَمَلَ عَامِلٍ مِّنۡكُمۡ مِّنۡ ذَكَرٍ اَوۡ اُنۡثٰى‌‌ۚ

بَعۡضُكُمۡ مِّنۡۢ بَعۡضٍ‌‌ۚ

Artinya:

Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman), “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki maupun perempuan, (karena) sebagian kamu adalah (keturunan) dari sebagian yang lain” (QS. Ali ‘Imran, ayat 195).

Setiap ketidaksetaraan yang mungkin dirasakan berasal dari praktik budaya, bukan agama itu sendiri. Di semua tingkatan, secara spiritual, sosial, dan politik, perempuan bisa menikmati hak yang sama dengan laki-laki. Beberapa negara Islam bahkan pernah memiliki kepala negara perempuan, antara lain Pakistan, Indonesia, Bangladesh, dan Turki.

Ketidaksetaraan gender ada di mana-mana, dan tentu saja ada di banyak negara non-Muslim juga. Tapi perlu dicatat bahwa selama pra-Islam wanita Arab digunakan untuk percabulan saja dan tidak memiliki kemerdekaan. Saat itu kelahiran anak perempuan dalam sebuah keluarga dianggap memalukan dan praktik pembunuhan bayi perempuan bahkan tidak terkendali.

Justru ketika Islam muncul di daerah daerah tersebut, ayat-ayat dalam Al-Qur’an mengutuk praktik pembunuhan bayi perempuan. Jadi justru Islamlah yang membantu mengakhiri ketidaksetaraan gender yang mengerikan, dan masih bekerja menuju tujuan itu hari ini. Bukankah ini bukti bahwa Islam malah yang memelopori kesetaraan gender?

Kedua, salah paham yang tak kalah populer dari itu adalah pemahaman Barat bahwa di dalam Islam tidak ada ‘Keadilan Sosial’. Padahal, Islam adalah agama dengan komitmen yang mendalam terhadap keadilan sosial. Lihat saja, salah satu dari lima rukun Islam adalah membantu orang miskin melalui program sumbangan zakat.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *