Kita bisa membaca doa apapun yang kita inginkan. Doa itu mungkin terkait dengan kehidupan dunia maupun akhirat. Hal itu dikarenakan waktu menjelang berbuka adalah waktu yang mustajab.
Dalam riwayat Ibnu Majah, ketika berbuka, sahabat Abdullah bin Amr bin Ash juga membaca doa tertentu. Sementara itu, dari Ibnu Abi Mulaikah (salah seorang tabiin), beliau menceritakan, Aku mendengar Abdullah bin Amr ketika berbuka membaca doa,
اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي
وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي
Artinya:
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, agar Engkau mengampuniku.
Adapun doa menjelang berbuka, sebagai waktu yang mustajab, tentu saja dibaca sebelum kita mulai berbuka. Doa-doa ini bebas, kita bisa memilih untuk membaca doa apapun, untuk kebaikan dunia dan akhirat kita. sungguh, setiap detik waktu dalam bulan Ramadhan memang luar biasa, termasuk mustajabahnya doa.
Nah, memang masih juga ada alasan bahwa para ulama terdahulu sangat bijak dalam mengatasi perbedaan dalam berdoa. Konon, mereka menggabungkan dua riwayat yang berbeda tanpa menegasikan, menyalahkan yang lain. Lalu disimpulkan bahwa kita boleh menggunakan salah satu doa itu atau menggabungkannya. Namun, berdasarkan ulasan di atas, kita dapat menarik kesimpulan sendiri mana yang lebih baik. Allahu a’lam
Semoga sedikit yang kita baca ini menjadi pengingat bagi kita semua, dan kalau sekiranya bisa bermanfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.
اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Sumber : Ahmad Idris Adh. —ooOoo—