Efek Samping Yang Terjadi Bila Minum Teh Setelah Minum Obat

Minum Teh Setelah Minum Obat
Minum Teh Setelah Minum Obat
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idMinum teh tidak dianjurkan bersamaan atau setelah minum obat, meski diketahui teh mengandung banyak senyawa yang menyehatkan.

Salah satu alasannya adalah teh mengandung kafein dan tanin. Interaksi dengan bahan obat tertentu dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Alasan berikut ini menunjukkan sebaiknya Anda tidak minum teh setelah minum obat:

  1. Proses Penyerapan Obat Bisa Terganggu

Dilansir detikHealth dari situs MedlinePlus, kandungan tanin dalam teh (terutama teh hitam) bisa menghambat proses penyerapan obat tertentu, seperti obat antipsikotik yang mengandung phenothiazine.

Senyawa tanin dalam teh bisa dengan mudah melebur dengan zat lain, seperti protein dan mineral. Sehingga, disarankan untuk menghindari konsumsi teh hitam pada 1-2 jam setelah mengkonsumsi obat phenothiazine.

  1. Menurunkan Efektivitas Obat Tertentu

Alasan lain tidak dianjurkan minum teh setelah minum obat yaitu bisa menurunkan efektivitas pada beberapa jenis obat, di antaranya:

  • Phenobarbital dan phenytoin (obat kejang)
  • Rosuvastatin (obat penurun gula kolesterol)
  • Felodipine (obat hipertensi)
  • Risedronate (obat osteoporosis).
  1. Menghambat Obat Penunda Pembekuan Darah

Obat-obatan seperti Warfarin (Coumadin) digunakan untuk mencegah atau memperlambat proses pembekuan darah. Obat ini bekerja dengan cara menurunkan vitamin K yang memproduksi protein yang dibutuhkan dalam pembekuan darah.

Beberapa jenis teh, seperti teh hijau dan teh hitam memiliki kandungan vitamin K yang bertolak belakang dengan Warfarin.

Apabila minum teh hitam dalam jumlah banyak dikhawatirkan bisa menurunkan efek warfarin. Hal tersebut bisa meningkatkan risiko pembekuan darah dan penyumbatan pada pembuluh darah yang berpotensi membahayakan.

  1. Berisiko Terkena Masalah Jantung

Minum teh bersamaan dengan obat-obatan bisa menyebabkan masalah pada jantung. Salah satunya pada efedrin (ephedrine).

Teh hitam mengandung kafein yang juga bekerja sebagai obat perangsang untuk mempercepat sistem saraf. Dalam hal ini, efedrin juga merupakan obat perangsang.

Ketika teh hitam dikonsumsi bersama efedrin, maka bisa menyebabkan rangsangan yang berlebihan. Bahkan, terkadang bisa efek samping yang serius serta masalah jantung.

Pada orang-orang tertentu, kandungan kafein teh dengan jumlah besar bisa menyebabkan detak jantung tidak teratur.

Oleh karena itu, seseorang yang memiliki penyakit jantung disarankan untuk mengkonsumsi kafein dalam jumlah sedang saja.

  1. Menimbulkan Gelisah dan Sakit Kepala

Dikutip dari WebMD, apabila mengkonsumsi antibiotik bersamaan dengan teh hitam bisa meningkatkan risiko efek samping, seperti kegelisahan, sakit kepala, hingga peningkatan denyut jantung.

Efek samping serupa juga akan timbul jika teh hitam berinteraksi dengan beberapa obat ini:

  • Pil KB (obat kontrasepsi)
  • Cimetidine (obat asam lambung)
  • Disulfiram (Antabuse)
  • Estrogen (obat untuk masalah akibat kekurangan hormon estrogen)
  1. Meningkatkan Risiko Kejang-kejang

Fenobarbital merupakan obat yang digunakan untuk mengobati kejang. Kafein dalam teh hitam berperan dalam menurunkan efek fenobarbital, sehingga meningkatkan risiko kejang pada sebagian orang. Efek serupa juga bisa terjadi ketika mengkonsumsinya dengan Fenitoin (Dilantin) dan Valproat.

Berapa Lama Boleh Minum Teh Setelah Minum Obat?

Jarak waktu boleh minum teh baik itu sebelum maupun setelah minum obat, antara jenis obat satu dan obat lainnya bisa bisa berbeda-beda.

Jenis teh seperti teh hitam mengandung zat kimia tanin, yang mengikat banyak obat termasuk antidepresan trisiklik sekaligus mengurangi jumlah obat yang diserap tubuh.

Untuk menghindari interaksi ini, jangan teh hitam 1 jam sebelum dan 2 jam setelah mengonsumsi obat antidepresan trisiklik.

Contoh lainnya, hindari minum teh hitam 1 jam sebelum dan 2 jam setelah mengkonsumsi obat fenotiazin (obat gangguan mental).

Pasalnya, ada kekhawatiran bahwa fenotiazin bisa mengurangi pemecahan kafein. Hal tersebut ditakutkan bisa meningkatkan kadar kafein dalam tubuh dan meningkatkan risiko efek samping kafein.

Penting untuk diingat, konsultasikanlah selalu dengan dokter atau apoteker untuk mengetahui jarak waktu dan interaksi potensial hingga risiko antara makanan, minuman, dan obat-obatan yang dikonsumsi.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *