JAKARTA, Hajinews – Ekonom Institute for development economics and finance (Indef), Esther Sri Astuti mengatakan pemulihan ekonomi kurang lebih membutuhkan 5 tahun lamanya.
Hal itu, lanjutnya, terkait dengan cara penanganan Covid-19 di Indonesia yang setengah hati melakukan pembatasan mobilitas masyarakat, dan tingkat kedisiplinan protokol kesehatan yang masih kurang.
“Kalau menurut saya pemulihan ekonomi akibat pandemi akan substan kurang lebih 5 tahun, karena ini tidak bisa akan hilang dalam 5 tahun,” kata Esther dalam program Market Review IDX Channel, Kamis (29/7/2021).
Esther kemudian mencontohkan Tiongkok yang berlakukan lockdown menghasilkan pertumbuhan ekonomi -5 persen, namun setelah lockdown lebih dari 8 persen.
Mengingat di awal pandemi masyarakat Indonesia menolak keras lockdown, maka itu Esther menekankan pentingnya edukasi di publik soal pandemi dan pembatasan.
“Jadi menurut saya edukasi masyarakat sangat penting saat pandemi tapi harus gampang dimengerti terutama media harus menyampaikan dengan baik, harus konsisten antar stakeholder,” ujar Esther.
Selain melakukan edukasi ke masyarakat terus menerus, Esther menuturkan publik juga harus tau apa itu Covid-19, cara penangnaann seperti apa, dan mencegah lewat vaksinasi.
“Akselerasi vaksinasi pada bulan April sempet kendor menurun belasan persen namun saya yakin adanya ledakan Covid-19 yang kedua maka pemerintah akan percepat vaksinasi,” tutur Esther.
Berdasarkan data Indef, per hari ini vaksinasi dosis pertama hampir 21 persen, sedangkan dosis kedua baru 8 persen. “Kalo itu (vaksinasi) dilakukan saat lockdown, saya yakin kita kan cepat herd immunity,” ungkap Esther.(dbs)