SEMARANG, Hajinews.id – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng, Senin pagi ini (7/2) akan melauncing usaha waralaba berbasis zakat produktif. Launcing akan dilakukan Gubernur Jateng di halaman kantor Jalan Pahlawan Semarang. ‘’Semoga usaha zakat produktif ini bisa mengubah dari mustahik (penerima zakat) menjadi muzaki (orang yang wajib mengeluarkan zakat),’’ kata Ketua Baznas Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi, dalam jumpa pers di Soto Pak Man Jalan Veteran Semarang, kemarin.
Saat menyampaikan keterangan pers, Kiai Darodji didampingi Sekretaris Moh Ahyani, Wakil Ketua Dr H Rozihan, KH Ahmad Hadlor Ihsan dan KH Sholihul Huda.
Kiai Darodji menjelaskan, Baznas RI membangun unit usaha waralaba yang disebut ZChicken. Z itu zakat. Artinya dana yang dipergunakan adalah zakat yang masuk dari masyarakat. Sedang Chicken itu adalah ayam. Jadi ZChicken adalah dana zakat yang kita salurkan kepada muzaki dalam bentuk usaha jualan ayam goreng atau fried chicken. Ya seperti ayam crispy yang sudah biasa kita nikmati itulah. Dan ini Insya Allah lebih enak,’’ katanya.
Jawa Tengah kata Kiai Darodji ditunjuk Baznas RI sebagai tempat launching 1.000 ZChicken se-Jawa. Dari 1.000 unit itu, Jawa Tengah mendapat 250 unit.
‘’Nanti akan ada pelatihan mustahik, pemberian bantuan modal dan pemberian bantuan gerobak. Selain itu akan kita berikan bantuan pendampingan bagaimana menjaga kelangsungan bisnisnya dan manajemen keuangannya agar usahanya tidak macet serta perhitungan bisnisnya tidak rugi,’’ katanya. Para pendamping yang diambil dari penyuluh agama itu secara periodik akan menyampaikan laporan monitoring dan evaluasinya kepada Baznas.
Pemasok Bahan Baku
Menurut Kiai Darodji, selama ini praktik pembinaan itu sudah dilakukan terhadap penerima bantuan modal dari Baznas Microfinance. ‘’Kami harapkan nanti juga akan terbentuk kelompok pemasok bahan baku yang berupa ayam, bumbu dan lain-lain yang juga berasal dari para mustahik,’’ katanya.
Keberhasilan program itu bukan saja berdampak pada kemampuan ekonomi dan kemandirian mustahik tetapi sekaligus akan menjadi kontribusi pengentasan kemiskinan.
‘’Kan menurut Pak Gubernur pengentasan kemiskinan ini harus di keroyok bareng-bareng oleh kita,’’ katanya.
Peran Baznas Provinsi Jawa Tengah dalam pengentasan kemiskinan menurut Sekretaris Moh Ahyani antara lain melalui pelatihan kuliner makanan kecil diikuti 1.655 orang sebesar Rp. 2.154.445.000,- pelatihan sertifikasi jasa konstruksi diikuti 1.279 orang sebesar Rp. 863.009.000,-.
‘’Adapun pelatihan wirausaha potong rambut diikuti 75 orang sebesar Rp. 174.800.000,- pelatihan budi daya lele bioflok, jangkrik, cacing sutra dan smart farming diikuti 718 orang sebesar Rp. 1.060.350.000,-,’’ katanya.
Kegiatan lainya yaitu pelatihan stir dan montir mobil diikuti 288 orang sebesar Rp. 525.940.000,- pelatihan pemberdayaan disabilitas bidang mekanik diikuti 50 orang sebesar Rp. 167.750.000,- Untuk pelatihan bidang usaha laundry diikuti 417 orang sebesar Rp. 833.665.000,- pelatihan pengrajin bahan baku bambu diikuti 50 orang sebesar Rp. 62.500.000,-
Pelatihan pemberdayaan pertanian organik diikuti 101 orang sebesar Rp. 160.075.000,- pelatihan pembuatan eco enzyme diikuti 298 orang sebesar Rp. 17.500.000,- Pelatihan juru sembelih halal diikuti 118 orang sebesar Rp. 320.105.000,-
Tak ketinggalan ada pelatihan perawatan jenazah diikuti 802 orang sebesar Rp. 128.875.000,- dan juga pelatihan pengolahan sampah menjadi pupuk serta pakan ternak diikuti 107 orang sebesar Rp. 400.025.000,- ‘’Semoga ikhtiar mengentaskan kemiskinan melalui zakat produktif ini berhasil,’’ katanya. (agus)