Gus Mus menyebut orang yang mengerti agama itu diukur dari seberapa pemahaman tentang isi Alquran dan mengenal Rasulullah Saw secara baik. Bahkan menirukan tindak tanduknya sebagai laku.
“Orang alim dalam Islam diukur dari seberapa dia paham tentang Alquran. Diukur dari seberapa dia kenal dengan Rasulullah Saw,” kata Gus Mus, dikutip dari tayangan video singkat akun TikTok Narasi Moderat, Kamis (04/08/2022).
Menurut Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa bakti 2014-2015 itu yang dimaksud mengenal Nabi Muhammad bukan hanya tahu namanya saja, melainkan juga mampu meneladaninya.
Gus Mus melanjutkan, dulu para sahabat bisa membaca Alquran maupun tidak, mereka sama-sama melihat Alquran dari diri Rasulullah Saw. “Kalau dulu para sahabat baik yang membaca Quran atau yang tidak, bisa melihat Alquran itu dari Rasulullah Saw,” ucapnya.
Gus Mus menilai ulama-ulama sekarang sudah tidak jelas maknanya. Pasalnya banyak orang yang mengaku ulama dan kemudian berfatwa hanya mengandalkan teks bahasa Indonesia.
“Sekarang ini karena itu, saya tidak pernah menggunakan kata-kata ulama. Masih ada stoknya apa nggak ulama bahasa Indonesia orang mengira bahasa Arab tapi itu bahasa Indonesia,” tandasnya.