Renungan Pagi: Mengapa Berdoa Harus Menengadahkan Tangan?

Ilustrasi (dok)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id,- Ada yang bertanya mengapa kita berdoa menengadahkan tangan ke atas? Bukankah Allah sang pemberi rejeki tidak terikat arah ?

Tentu ini pertanyaan sederhana, tapi jika dikaji lebih dalam , apa makna dari kebiasaan kita saat berdoa itu , tidak banyak yang mengetahuinya.
Jadi mari kita pelajari bersama perihal itu.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Seperti kita ketahui, doa merupakan aktivitas seorang hamba untuk meminta kepada pencipta tentang apa yang diinginkan dan dibutuhkan.
Layaknya Shalat, berdoa pun memiliki adab. Umat Muslim umumnya selalu menadahkan tangan ke langit saat berdoa kepada Allah SWT usai shalat. Adab ini menurut Nabi Muhammad
SAW menjadi salah satu alasan dihijabahnya doa seorang hamba.

Lalu timbul pertanyaan, jika Allah SWT tidak terikat arah, kenapa hambanya harus menadahkan tangan saat berdoa?
Banyak hadist yang mengungkapkan tentang alasan Islam tentang menadahkan tangan ketika berdoa. Bahkan sebagian para ulama ada yang mengatakan bahwa hadisnya mencapai derajat mutawatir maknawi.
Berdoa dengan menadahkan tangan
hukumnya sunnah jika dilakukan saat berdoa meminta hujan, berdoa saat di bukit Shafa dan di Marwah, saat di Arafah, jumrah ‘ula di hari-hari tasyriq dan jumrah wustha. Namun mendahkan tangan akan menjadi bid’ah ketika memanjatkan doa ditengah shalat. Misalnya doa dalam dua suju, saat
tasyahud akhir.

Terkait pertanyaan kenapa hambanya harus menadahkan tangan saat berdoa, seorang ulama Al Azhar, Al Muhaddits Syeikh Ahmad bin Shiddiq Al Ghumari Al Maghribi (1380 H) telah menyebutkan bahwa hal ini berkenaan dengan masalah ubudiyah, seperti menghadap kiblat saat melaksanakan shalat, dan meletakkan kening ke bumi saat sujud,
maka menadahkan tangan seakan-akan
langit merupakan kiblat saat berdoa.

Dalam surat Adz-Dzariyat : 22 Allah
berfirman ,

“Dan di langit ada rezeki kalian dan apa-apa yang dijanjikan”

Langit memang menjadi tempat turunnya rezeki. Di sanalah Allah menurunkan hujan yang menjadi rahmat dan rejeki bagi manusia.
Langit menjadi tempat para malaikat, dimana Allah memutuskan perintah
kepada mereka, hingga mereka menurunkannya ke penduduk bumi.
Ringkasnya, langit adalah tempat
pelaksanaan keputusan, maka doa ditujukan ke langit.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda

“Sesungguhnya Tuhan kalian Yang Maha Suci dan Maha Tinggi adalah Maha Hidup dan Mulia, Dia merasa malu dari hamba-Nya apabila ia mengangkat kedua tanganya kepada-Nya dan mengembalikannya dalam
keadaan kosong.” (HR. Abu Dawud 1488, Turmudli 3556 dengan sanad shahih, lihat Shahihul Jami’ 1753)

Hal ini mungkin menjadi alasan, kenapa Nabi SAW mengatakan bahwa menadahkan tangan menjadi salah satu penyebab terkabul atau tidaknya doa. Dibalik itu, doa dengan menadahkan tangan ke langit juga memiliki filosofi tentang Tuhan.
Mengangkat tangan saat berdoa menunjukkan bahwa Allah SWT berada di atas , tepatnya di Arsy di atas langit ke tujuh dan menandakan bahwa Dia memang diatas segalanya.
Kegiatan ini juga menunjukkan kerendahan hamba di hadapan Tuhannya.

Menadahkan tangan juga bermakna bahwa Allah adalah Dzat yang mengatur alam semesta, dan berbuat sekehendak-Nya.
Oleh karena itulah Dia berhak di ibadahi dan dimintai serta direndahkan diri pada Nya dengan serendah-rendahnya, karena memang barang siapa yang meyombong ( tidak pernah berdoa ) pada Nya akan memperoleh kehinaan dan yang orang yang merasa cukup dengan keutamaan Nya akan memperoleh kefaqiran.

Dalam mengangkat tangan juga menunjukkan bahwa Allah Dzat yang Maha Pengasih dan Pemurah, yang akan mengabulkan semua permintaan hamba Nya, tidak ada dosa yang tidak bisa diampuni oleh Nya, tidak ada kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi Nya, oleh karena itu Allah Malu melihat hamba Nya yang mengangkat tangan pada Nya kemudian mengembalikannya dalam keadaan hampa, sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah.
Semua syariat Allah Ta’ala pasti mengandung hikmah yang sangat tinggi tak terbatas.
Dan jelas sekali bahwa akal pikiran kita terlalu lemah untuk bisa mengungkap hikmah dibalik semua syariat yang ditetapkan Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Cukuplah bagi kita merupakan sebuah keutamaan kalau kita bisa mengungkap sebagiannya.

Jadi ingat ya…jika dilakukan merupakan sunah, tidak wajib memang, tapi itu adalah adab terbaik dalam berdoa..

Dari ulasan diatas dapat ditarik kesimpulan lagi bahwa salah satu ciri orang sombong adalah orang yang tidak mau berdoa.
Jadi perbanyaklah doa dan tadahkan tanganmu kelangit…Insya Allah doamu akan dihijabah.

(sumber: m2000).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *