Memanas, Giliran Wiranto Minta Oso Mundur dari Ketum Hanura

Pendiri Partai Hanura, Wiranto dalam konferensi pers bertajuk "Penyelamatan Partai Hanura" di Hotel Atlet Century, Jakarta pada Rabu (18/12/2019). (Foto:TEMPO)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARA, hajinews.id – Gejolak internal di tubuh Partai Hanura masih terus berlanjut. Setelah Wiranto didepak dari kepengurusan partai karena menjabat sebagai Wantimpres, kini giliran Wiranto yang melancarkan serangan balik.

Pendiri Partai Hanura itu menuntut Oesman Sapta Odang atau Oso mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Hanura. Oso sebelumnya disahkan sebagai Ketua Umum dalam Munas Hanura di Hotel Sultan, Jakarta pada Selasa, 17 Desember 2019.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Wiranto menilai Oso telah melanggar pakta integritas yang pernah ditandatangani sebelum menjadi ketua umum menggantikan dirinya dalam Munaslub Bambu Apus pada 2016 silam. Dalam pakta integritas itu disebutkan, Oso bersedia mundur jika tidak memenuhi kesepakatan-kesepakatan yang telah ditandatanganinya.

“Untuk itu, saya meminta sikap kenegarawanan dan sportivitas saudara Oso untuk memenuhi bunyi pakta integritas untuk mengundurkan diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Hanura,” ujar Wiranto dalam konferensi pers bertajuk ‘Penyelamatan Partai Hanura’ di Hotel Atlet Century, Jakarta pada Rabu (18/12/2019).

Berikut isi pakta integritas tersebut:

Saya yang bertanda-tangan di bawah ini:
Nama: DR. (HC). Oesman Sapta Odang

Dengan ini menyatakan Pakta Integritas saya kepada Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA), selama saya menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai HANURA:

  1. Bersedia melanjutkan memimpin Partai HANURA Periode 2015-2020 dari Ketua Umum sebelumnya Bapak Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Wiranto, SH., MM. sampai dengan Tahun 2020.
    2. Bersedia mematuhi Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Partai HANURA.
    3. Menjamin soliditas dan kesinambungan Partai HANURA untuk memenangkan Partai HANURA dalam Pemilu 2019.
    4. Menjamin penambahan kursi Partai HANURA di DPR-RI dari jumlah sebelumnya didapat.
    5.Wajib membawa gerbong partai yang kami pimpin sebelumnya.
    6. Dengan ditandatangani Pakta Integritas ini, saya menyatakan mengundurkan diri dari keanggotaan maupun pengurus dari partai apapun namanya.

Wiranto berpendapat, Oso telah menyalahi pakta integritas dengan tidak menjaga soliditas partai dan tidak bisa meningkatkan kursi Hanura dalam pemilu 2019. Bahkan, Hanura tak lolos ambang batas masuk parlemen.

Untuk itu, Wiranto meminta Oso dengan kesadaran dirinya mengundurkan diri sebagai ketua umum. “Jadi kami ingatkan, ada komitmen untuk mundur, kalau persyaratan-persyaratan itu tak dipenuhi. Untuk itu, kami minta saudara secara kesatria, mundur sebagai ketua umum. Kan sopan santunnya begitu. Ini ada dua saksinya ikut tandatangan kok,” ujar Wiranto sambil menunjuk Subagyo HS dan Chairuddin Ismail yang ikut dalam konferensi pers bersamanya.

“Lah ini bukan mundur, malah menetapkan diri kembali sebagai ketua umum secara aklamasi,” tambah Wiranto. (rah/tempo)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *