Menelusuri Goa Lawa, Menemukan Ruang Berkholwat Para Wali

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Purbalingga, hajinews.id,- Golaga atau goa lawa Purbalingga menjadi salah satu keajaiban alam di Indonesia yang kini makin populer sebagai objek wisata alam. Goa ini terbentuk dari lava pegunungan aktif yang meleleh selama ribuan tahun. Proses dan hasil terbentuknya inilah yang membuat unik hingga ditetapkan sebagai objek wisata.

Area wisata ini memiliki alam yang begitu sejuk, karena berada di lereng Gunung Slamet. Suasana alam begitu asri dan alami. Rumput tumbuh subur disela – sela hutan pinus yang menjulang tinggi. Selain menyusuri Goa Lawa beragam aktivitas wisata alam lain bisa dilakukan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Goa ini terbentuk dari pendinginan lava yang mengeras dan menguat, karena proses bertahun – tahun. Lava yang telah mengeras tersebut menghitam dan membentuk stalagtit dan stalagmit

Goa ini begitu unik, dimana di Indonesia hanya terdapat di Purbalingga dan Bali. Luas Goa Lawa yaitu 6.683 meter persegi, sementara panjangnya mencapai 1.200 meter. Ini semua terbentuk oleh alam, tidak ada campur tangan dari manusia.

Pengunjung dapat melakukan caving di Goa Lawa. Caving atau susur goa ini dilakukan sejauh 500 meter dengan waktu tempuh 2 jam. Pengunjung akan dibawa berpetualang di berbagai lorong goa. Mulai dari lorong lebar, lorong sempit, hingga super sempit. Medan yang dilalui pun beraneka macam, lumpur, berair, hingga medan yang harus dipanjat.
Di dalam goa juga ada ruangan luas di bawah tanah seperti auditorium.
Menurut sejarahnya, di sini tempo dulu biasa dipakai sebagai tempat bersemedi atau berkholwat layaknya para wali.

Bagi yang ingin ngopi juga tersedia cafe di dalam gua, sehingga menambah suasana asyik. Dan inilah satu-satunya cafe di bawah tanah, di dalam gua.

Menurut guide tour Priyo Listiaji, goa lawa saat ini makin ramai setelah dikelola badan usaha sendiri. Tiap hari tak kurang dari 1000 pengunjung, jika hari sabtu dan minggu atau hari libur bisa mencapai 2000 orang.

Dikatakan bahwa kawasan ini juga banyak produksi buah nanas, sehingga buat masyarakat yang ingin wisata alam melihat bagaimana membuat beragam produk dari nanas bisa datang ke sini.

Dari nanas dan sayuran khas dataran tinggi, warga sekitar bisa hidup. Apalagi Pemda Purbalingga juga memfasilitasi tempat jualan dan pameran produk lokal dan kegiatan ekonomi kreatif lainnya.(Fur).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *