WNI di Wuhan Butuh Dievakuasi, Pemerintah Tunggu Aba-aba China

Pelaksana tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah (Foto: Suara)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Teuku Riefky Harsya meminta Kementerian Luar Negeri RI membantu proses evakuasi ratusan warga negara Indonesia (WNI), termasuk 12 mahasiswa Aceh, yang ‘terjebak’ di Wuhan, China, karena diisolasi agar tak terjangkit virus corona yang mematikan.

Teuku Riefky juga meminta pemerintah memantau kesehatan ratusan WNI itu di Provinsi Hubei. “Kami meminta Kemenlu dan KBRI terus berkomunikasi setiap hari untuk memastikan kondisi kesehatan, kebutuhan logistik, dan mengupayakan evakuasi 243 WNI di provinsi yang diisolasi, termasuk 12 Mahasiswa Aceh yang ada di Kota Wuhan,” urai Teuku Riefky saat berkunjung ke kantor Kemlu RI, Jakarta, Senin (27/1/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Teuku Riefky yang mengunjungi Kemlu RI didampingi Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri menyatakan Komisi I DPR ingin memastikan keseriusan pemerintah dalam menangani WNI yang terisolasi di Kota Wuhan, Hubei.

Dalam pertemuan tersebut, Alhudri juga melaporkan langkah-langkah strategis yang telah dilakukan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam penyelamatan mahasiswa Aceh di Kota Wuhan.

Alhudri mengatakan Pemprov Aceh telah membuka posko penanganan virus Corona di dua tempat, yakni di Kantor Dinas Sosial Aceh dan Kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta. “Kami juga telah berkomunikasi dengan Kemlu dan perwakilan mahasiswa asal Aceh secara intensif serta telah mengirim bantuan dana tahap pertama untuk keperluan logistik mereka,” ujar Alhudri.

Staf Ahli Menteri Luar Negeri RI Teuku Faizasyah, yang juga Plt Jubir Kemlu mengatakan pemerintah terus memantau dan berkoordinasi dengan Pemerintah China dan Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) terkait pemantauan kondisi WNI di China.

Teuku Faizasyah menjelaskan pemerintah Indonesia terus melakukan komunikasi dengan pihak China terkait opsi evakuasi bagi para warga negara Indonesia yang berada di China, terutama di area-area yang sedang dalam masa karantina terkait penyebaran virus corona atau 2019-NcOv.

Dia memastikan komunikasi dengan pemerintah China terus dijalin karena masalah penanganan warga negara-negara asing di China, termasuk dari Indonesia, bergantung pada pertimbangan pemerintah China.

“Mengenai kondisi yang menuntut evakuasi, itu yang pasti kita melalui komunikasi dengan pemerintah China, sejauh mana terbuka ruang untuk kita evakuasi saat sekarang, di mana isolasi masih dilakukan,” kata Teuku Faizasyah dalam gelaran press briefing Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Senin (27/1/2020).

Dia pun mengatakan sembari menjalin komunikasi terus-menerus dengan China, yang dapat dilakukan oleh negara-negara lain, termasuk Indonesia, adalah memaksimalkan persiapan teknis, sehingga ketika kesempatan evakuasi terbuka dan kondisi di lapangan sudah siap, maka pihak Indonesia juga telah siap.

“Evakuasi dalam berbagai versi ya, dipindahkan ke area yang tidak terpapar atau kembali ke Indonesia, ada berbagai versi. Tetapi semua berpulang pada konfirmasi dari China bahwa evakuasi bisa dilakukan,” katanya.

Saat ini, menurut dia, pihak pemerintah Indonesia melakukan antisipasi. Salah satu persiapan teknis yang dilakukan adalah mengumpulkan daftar nama WNI di area karantina yang sekarang ini sudah dimiliki.

“Nanti pada waktunya kita sampaikan protapnya, semua akan dapat pengarahan dari pemerintah China, karena kita tidak bisa bekerja sendiri. Komunikasi terus menerus (dengan China) karena kondisi lapangan menentukan,” jelasnya.

Dia menambahkan, komunikasi intensif dengan China terus dijalankan dan ada pula negosiasi terkait mekanisme yang akan dijalankan. “Harus ada kesepahaman terlebih dahulu,” ujarnya.

Sementara itu, pihak Kemenlu memastikan WNI di sana tetap mendapat atensi yang besar. “Termasuk mungkin dari publik. Masyarakat kita harus bantu ajak moral mereka. Berpikir positif, sekalian fisik, psikis juga harus dijaga,” kata dia.

Total jumlah warga negara Indonesia yang tinggal di daerah yang dikarantina mencapai 243 jiwa dan mayoritas dari mereka merupakan mahasiswa. Lokasi para WNI tersebar di sejumlah daerah, termasuk Wuhan, yakni pusat dari wabah virus corona, serta Xianing, Huangshi, Jingzhou, Xianyang, Enshi, dan Shiyan.

Berdasarkan informasi dari Komisi Kesehatan Nasional China pada Ahad (26/1) siang, total jumlah pasien terinfeksi virus corona mencapai 2.762 orang, sementara total jumlah pasien terduga infeksi atau suspected mencapai 5.794 orang.

Jumlah pasien meninggal dunia akibat virus corona di China mencapai 80 orang dan wilayah yang terjangkit mencapai 29 provinsi/kota dari 31 provinsi/kota. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *