Hajinews.id,- Wabah virus corona di China benar-benar jadi peringatan buat siapa saja yang mau mengambil pelajaran. Tak ada yang bisa menandingi kekuasaan Allah. Ketika muslim Uyghur China beberapa waktu lalu diberitakan mendapatakan perlakuan diskriminatif, kini justru bebas membaca Alquran. Sementara pemerintah China sibuk dengan wabah virus corona.
Hingga Minggu(8/2/2010), jumlah kematian akibat virus corona masih terus meningkat. Tercatat ada 811 kasus kematian di China. Jumlah kematian ini terjadi hanya dalam jangka waktu satu bulan usai virus corona dilaporkan oleh Pemerintah China pada 31 Desember 2019 lalu. Melansir New York
Founder organisasi kemanusiaan AMI foundation Azzam Izzul Haq mengungkapkan sebuah fakta di balik virus Conora di Wuhan China. Saat mereka disibukkan dengan virus mematikan, Muslim Uighur kini bebas membaca Alquran.
“Terkabar dari salah seorang penerima Mushaf Al Quran dengan terjemah bahasa Uighur bahwa ditengah ‘ketegangan’ virus ini, ia dan keluarganya malah punya ‘ketenangan’ untuk membaca Al Quran lagi. Karena ‘sang pengawas’ sedang terfokus mengawasi virus,” kata Azzam pada Sabtu (25/1/2020).
“Inna ma’al ‘usri yusran,” kata dia menambahkan.
“Mereka yg kemarin punya rencana merubah isi Alquran mengikuti hawa nafsu, harus diingatkan dgn ayat ini:
‘Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?’,” kata warganet bernama Hayya Nieza dengan mengutip QS. Al-Ma’idah: Ayat 50. (dari berbagai sumber).