Strategi Pemerintah Bumihanguskan Dokter, Tenaga Medis dan Orang Susah?

dr. Tifauzia Tyassuma. (Foto: tangkapan layar TVOne)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: dr. Tifauzia Tyassuma, (Epidemiologist, peneliti, penulis, Presiden AHLINA Institute)

Melalui Kepala BNPB mempertegas sikap tidak memberlakukan #lockdown. Saya membaca bahwa strategi yang sedang dijalankan Pemerintah adalah sebagai berikut:

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

  1. Tidak memberlakukan #lockdown, hanya imbauan agar tidak keluar masuk Indonesia.
  2. Membeli RAPID TEST untuk mempercepat penapisan ODP dan PDP.
  3. Membeli obat Avigen dan Choloroquin dalam jumlah besar.

Untuk langkah-langkah tersebut di atas, maka saya membaca bahwa ada langkah strategis yang dipikirkan oleh Pemerintah saat ini, dan mungkin langkah tersebut adalah masukan dari pihak-pihak non kesehatan, sehingga sangat mungkin saat ini Bapak mengambil kebijakan untuk melakukan HERD IMMUNITY.

Saya sampaikan kepada Bapak, untuk mempertimbangkan kembali, bila Bapak memang memutuskan untuk menyetujui HERD IMMUNITY.

HERD IMMUNITY adalah langkah cepat membangun imunitas bersama secara kolektif dengan membiarkan masyarakat terinfeksi bersama. Dengan demikian akan ada yang terjadi yaitu:

  1. Banyak orang akan terinfeksi.
  2. Sebagian yang terinfeksi akan meninggal.
  3. Sebagian yang terinfeksi akan sembuh sebagai carrier (pembawa).
  4. Sebagian yang kontak tetapi tidak terinfeksi akan memiliki kekebalan.

Untuk Bapak ketahui, HERD IMMUNITY bisa efektif apabila karakter Virus dan prediksi evolusi/mutagenesisnya sudah bisa diketahui dengan pasti.

Masalahnya adalah, Virus SARS nCOV2 ini baru memulai perjalanan evolusinya. Tidak ada satupun ilmuwan di dunia ini yang mampu memastikan perjalanan mutasi Virus ini akan menjadi seperti apa.

Karena itu, HERD IMMUNITY menjadi langkah yang SPEKULATIF yang amat sangat berbahaya bagi seluruh rakyat.

Apalagi, rakyat Indonesia memiliki daya kekebalan dan status nutrisi yang rendah. Sehingga apabila HERD IMMUNITY dilakukan, maka alih-alih terjadi imunitas kolektif, tetapi yang terjadi adalah:

  1. Banyak yang terinfeksi dan menjadi parah dengan cepat.
  2. Banyak rakyat yang meninggal, terutama kelompok usia rentan dan yang memiliki komorbid.
  3. Fasiliitas Kesehatan yang pada dasarnya memiliki ketahanan rendah akan tumbang dengan cepat. Yang terkorbankan adalah DOKTER DAN TENAGA KESEHATAN lain.

Langkah  untuk mengirimkan wakil mengambil obat dan APD dari China sama sekali tidak mengharukan, bahkan mengundang tanya.

Dalam situasi infeksius sekarang, obat dan APD seharusnya tidak perlu dijemput, melainkan cukup diterbangkan dengan kargo.

Karena itu apakah ada hal lain yang diantar maupun dijemput, atau dirundingkan, dalam muhibah ke China itu, Pak?

Sekali lagi saya sampaikan, selagi belum terlambat, strategi #Lockdown teritorial dan wilayah masih harus DIPERTIMBANGKAN dan diputuskan dengan cepat oleh Pemerintah RI.

HERD IMMUNITY seperti langkah bumi hangus. Kasihan rakyat.

Kira-kira kalau saya membacanya adalah, rakyat  yang terinfeksi nanti akan diberikan Avigen dan Cholorquin.

Padahal Avigen masih kontroversial dan baru terbukti bermanfaat (dalam skala terbatas) untuk gejala ringan dan sedang.

Padahal dengan Status Imunitas dan Status Nutrisi SEBAGIAN BESAR rakyat Indonesia yang rendah, maka kemungkin orang terinfeksi hanya sampai status ringan sampai dengan sedang akan sangat kecil, karena terbukti saat ini angka CASE FATALITY RATE mencapai 8,4%, lebih tinggi dari angka sembuh.

Artinya bahwa siapapun yang terinfeksi apalagi pada usia berisiko, akan melampaui fase ringan dan sedang, langsung menuju fase parah. Sehingga Avigen hanya akan seperti membuang garam di lautan.

Sedangkan Chloroquin yang dimaksudkan untuk membuat kondisi endoplasma menjadi toksik, beberapa negara yang telah melakukan pemberikan Chloroquin saat ini terlaporkan mengalami keracunan akut dan kerusakan liver dengan cepat. Alih-alih meracuni Virus, yang teracuni justru penderitanya.

Karena itu, HERD IMMUNITY yang tampaknya akan diterapkan di Indonesia, menjadi langkah yang berbahaya bagi rakyat Indonesia.

Siapa lagi yang mengusulkan ide konyol dan berbahaya ini kepada Pemerintah?

Tetap #Lockdown. Beri makan rakyat miskin. Siapkan  BLT. Beri kupon murah sembako kepada semua rakyat.

Anak-anak belajar di rumah.Seluruh rakyat bekerja dan beraktivitas dari rumah dan hindari semaksimal mungkin saling bertemu.

Tetapi jangan menunggu kasus sampai 1000. Indonesia tak akan mampu menangani lagi dengan strategi apapun bila angka sudah menembus 1000. Fasilitas kesehatan beserta dokter dan tenaga kesehatan akan tumbang.

Dan yang bakal terjadi adalah seleksi alam yang sangat kejam.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar

  1. Herd imunity, efektif bila dilakukan imunisasi massal dgn vaksin . Syaratnya juga harus minimal 90 persen populasi tercover vaksin.Tp vaksin utk virus semisal flu, sars , mers-covi dan covid19 ini kalaupun sdh ditemukan sekarang ini, suatu saat berikutnya sdh tdk efektif lg. Daya mutasi virus yg begitu hebat, akan mengubah diri menjadi virus corona bentuk lain yg tahan/ kebal thd vaksin yg ada selama ini. Nah..kl herd imunity diharapkan dari penularan2 massal di masyarakat, wah….ini suatu malapetaka kependudukan akhirnya. Ini evolusi yg dibiarkan terjadi oleh manusia thd manusia itu sendiri, juga tanpa dapat dikontrol.bukan seleksi alam. Naudzubillahi mindzalik. Wallahu a’lam.