Indef: Yang Dibutuhkan Saat Corona Bukan Kartu Pra Kerja

Bhima Yudhistira. (Foto: Gatra)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menilai program Kartu Pra Kerja yang dibanggakan Presiden Jokowi tidak tepat diterapkan saat terjadi wabah virus Corona seperti sekarang.

Bhima berpendapat seharusnya Kartu Pra Kerja diterapkan saat kondisi perekonomian sedang normal. “Saat tidak ada wabah dan badai ekonomi, Indonesia memang butuh SDM yang unggul dan memiliki skill yang baik. Sementara Kartu Pra Kerja bisa menjadi jawaban dengan memberikan pelatihan online, maupun offline,” kata Bhima dalam sebuah diskusi online bertajuk “Dampak Ekonomi Covid-19 dan Telaah Paket Corona ala Pemerintah RI”, Ahad (12/4/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurut Bhima di saat terjadi pandemi Covid-19, program ini tidak perlu diluncurkan. Apalagi sampai harus menaikkan anggarannya hingga 100 persen, dari Rp 10 triliun menjadi Rp 20 triliun untuk 5,6 juta orang. “Ini kayak ‘Jaka Sembung’ naik ojek (nggak nyambung), karena korban PHK sekarang enggak perlu dikasih pelatihan secara online gitu ya,” jelas Bhima.

Bhima menegaskan di saat krisis seperti saat ini, masyarakat dan para korban PHK lebih membutuhkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dibanding Kartu Pra Kerja. Terlebih program Kartu Pra Kerja mengharuskan mereka mengikuti pelatihan online agar menerima bantuan. Sementara dana Kartu Pra Kerja yang digelontorkan juga akan terpotong untuk para penyelenggara.

“Jadi ini yang sedang kita gugat, bahwa ini kan orang butuh makan, bukan butuh pelatihan. Apalagi secara online. Di mana pekerja informal bahkan formal juga sebagian belum terbiasa melakukan pelatihan secara online,” jelas Bhima.

“Jangan sampai ada pelatihan untuk pelatihan online karena masih banyak juga yang kemudian skill digitalnya masih terbatas gitu. Ini disuruh login, disuruh daftar, dan segala macam,” tegasnya.

Sebanyak 1,4 juta orang telah melakukan registrasi untuk mengikuti Program Kartu Pra Kerja yang baru dirilis oleh pemerintah pada Sabtu (11/4/2020).

“Kami melihat antusiasme ini sebagai refleksi dari ekspektasi publik yang sangat tinggi terhadap program Kartu Prakerja,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (12/4/2020).

Sejak dirilis pada 20 Maret 2020 lalu, situs resmi www.prakerja.go.id telah dikunjungi 2,4 juta unique visitors hingga hari ini. Khusus kemarin, pada saat pembukaan pendaftaran tahap pertama, ada lebih dari 1,1 juta visitors baru. (rah/berbagai sumber)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *