HAJINEWS.ID- Banyak orang puasa, ikut tarawih, tapi mulutnya tidak dijaga. Mereka lapar dan dahaga tapi isi pembicaraannya membuat fitnah, jadi apa hasil puasanya?
DR. Muhammad Arifin Badri, MA menulis demikian:
Sobat, hari hari ini anda sedang menjalankan puasa, yaitu menahan diri dari makan dan minum, itu wajar, orang lain juga demikian, alias ndak hebat.
Yang hebat tuh, jika selain menahan perut dari makan dan minum, anda juga berhasil menahan mulut anda dari kata kata keji, umpatan, hardikan dan kotor.
Betapa banyak orang yang ketika mulutnya terhalang dari makanan dan minuman ia menggantinya dengan makian dan sumpah serapah. Rasa lapar dan dahaga ternyata sering kali menyebabkan sebagian orang kalap, sehingga mudah mengucapkan umpatan, kata kata keji atau kotor, alias emosinya kacau atau yang disebut dengan bad mood.
Sobat camkan baik-baik, makan dan minum itu semula halal, namun dengan berpuasa anda diwajibkan menahannya, tentu umpatan, makian, kata-kata keji yang sedari awal haram, lebih layak untuk anda tahan mulut anda darinya.
Jangan hanya berjuang menahan mulut anda agar tidak dimasuki oleh makan dan minum, namun anda lupa untuk menahan mulut anda dari umpatan, dan kata kata keji.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ يَوْمَئِذٍ وَلاَ يَسْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى امْرُؤٌ صَائِمٌ
Puasa itu bagaikan perisai, karenanya bila engkau sedang berpuasa, maka janganlah engkau berkata keji, dan jangan pula berteriak-teriak. Bila ada orang yang memakimu atau memusuhimu, maka inspirasilah dirimu dan juga ingatkan dia dengan berkata : “Sesungguhnya saya sedang berpuasa”. (Bukhari dan Muslim).
Selamat menjalankan ibadah puasa semoga benar benar menjadi orang yang bertaqwa.
(sumber: gwa/fur)