Innalillahi, Dokter di Jatim Wafat, Istri Juga Positif Corona

Foto: Xinhua
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



SURABAYA, hajinews.id – Seorang dokter di Surabaya, Jawa Timur, dr Miftah Fawzy Sarengat meninggal dunia karena infeksi virus corona (Covid-19) pada Rabu (10/6) pagi. Kini sang istri juga dikabarkan positif terinfeksi virus yang sama.

Hal itu diungkapkan Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi. Ia mengatakan istri Miftah juga merupakan seorang dokter di salah satu rumah sakit di Surabaya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Istrinya juga positif. Istrinya juga dokter,” kata Joni di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Joni yang juga Direktur Utama RSUD dr Soetomo, Surabaya ini pun meminta seluruh pihak agar mendoakan keselamatan istri Miftah dan bisa segera sembuh dari Covid-19.

“Moga-moga berdoa, tuhan memberikan keselamatan bagi istrinya,” ujarnya.

Joni mengaku, ia merasa kehilangan sosok dr Miftah. Ia menyebut almarhum semasa hidupnya adalah muridnya. Miftah merupakan dokter yang sedang menempuh pendidikan spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

“Tentang dr Miftah, seharusnya jangan tanya itu ya. Kalau tanya itu saya nangis. Karena dia murid saya,” kata Joni, yang sempat terdiam sejenak.

Joni menceritakan, Miftah sudah dalam kondisi sakit sejak 27 Mei lalu. Namun masih menjalani praktik di RSUD dr Soetomo. Pihak rumah sakit pun sudah tidak menugaskannya di ruang isolasi karena kondisinya yang obesitas.

Joni menyebut Miftah sempat mengalami gejala demam, namun saat dilakukan rapid test dan swab, hasilnya menunjukkan negatif.

“Tapi dia tetap jaga dan masih praktik. Awalnya dia panas itu di rapid dan di swab negatif. Tapi terus keluhannya memberat dengan komplikasi-komplikasi,” kata Joni.

Karena sakit yang dideritanya, akhirnya Miftah pun menjalani perawatan di rumah sakit swasta tempat istrinya bekerja. Namun, karena kondisinya memburuk akhirnya dirujuk ke RSUD dr Soetomo.

“Dirujuk ke RSU dr Soetomo dan masuk ke ventilator. Kita sudah berupaya, sudah kita lakukan plasma convalescent juga,” ucapnya.

Namun, karena kondisinya yang cukup berat beserta komorbid yang juga erat, nyawa Miftah tak bisa tertolong. Ia pun meninggal dan hasil swab lanjutan yang keluar ternyata positif Covid-19.

“Mohon maaf kami tidak bisa menolong, dan tadi pagi meninggal. Beliau dimakamkan di Magetan sesuai permintaan keluarga,” ujar Joni. (wh/cnn)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *