Faisal Basri: Perekonomian Indonesia Banyak Masalah

Faisal Basri. (Foto: akurat)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



HAJINEWS.ID – Faisal Basri menyebutkan ekonomi Indonesia berpotensi turun kelas. Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) itu membeberkan alasannya.

Dijelaskan, Indonesia naik kelas ke upper middle income dan terus berupaya untuk masuk ke kelas lebih lanjut yakni high middle income dengan gross national income per capita di atas 12.535 dolar AS.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun, kata Faisal, masih banyak tantangan yang perlu tetap diperhatikan seperti tidak meratanya kekayaan, indeks kapitalisme-kronis, dan rendahnya belanja untuk penelitian dan pengembangan.

“Bahkan sebenarnya kita justru memiliki potensi untuk turun kelas karena adanya potensi kontraksi ekonomi tahun ini,” katanya dalam webinar bertajuk Indonesia ‘Naik Kelas’ yang dihelat Cambridge Indonesia Association dalam rangka menyambut 75 Tahun Kemerdekaan Indonesia, Sabtu, 15 Agustus 2020.

Dia menjelaskan data indeks inekualitas nasional telah berada di bawah 0,4, yang artinya sudah bagus. Namun, indeks kepemilikan 10 persen kekayaan orang kaya di Indonesia justru masih tinggi yakni mencapai 74,3 persen.

Di samping itu, dikutip bisnis.com, Faisal menambahkan, indeks kapitalisme-kronis masih tinggi yakni 3,8. Ini menunjukkan kecilnya kesempatan individu untuk mencapai kesuksesan dengan kemampuan pengetahuannya.

Faisal menyebutkan belanja negara untuk penelitian dan pengembangan sangat rendah. Kementerian Ristek bahkan harus rela memangkas belanja menjadi Rp 2 triliun dari pagu awal Rp 42 triliun.

Berbanding jauh dari Kementerian Pertahanan yang belanjanya masih tinggi di Rp 122 triliun pada tahun ini.

Hal ini tercermin juga pada porsi ekspor teknologi tinggi yang sangat rendah yakni 8 persen, dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia yang porsinya mencapai 52 persen.

“Trennya ini juga turun, dari 2010 yang masih berada di 12 persen dari ekspor manufaktur nasional,” kata dia.

Naik Kelas

Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya laporan dari Bank Dunia yang menyebut Indonesia telah naik peringkat dari sisi pendapatan perkapita. RI yang tadinya berstatus lower middle income country menjadi upper middle income country.

“Perlu saya sampaikan. Dalam laporan Bank Dunia tanggal 1 Juli 2020 kemarin. Status Indonesia telah naik dari lower middle income country menjadi upper middle income country. Gross national income per kapita Indonesia naik menjadi 4.050 dolar AS, dari posisi sebelumnya 3.840 dolar AS,” ujarnya dilansir dari akun Youtube ITB, Jumat (3/7/2020).

Hal itu disampaikan Jokowi saat tampil memberikan sambutan dalam acara sidang terbuka ITB peringatan 100 tahun pendidikan tinggi teknik di Indonesia. Dia memberikan sambutan secara virtual.

Jokowi menyambut baik laporan tersebut. Menurutnya laporan itu bisa menjadi penyemangat Indonesia agar bisa terus naik kelas dan keluar dari jebakan negara kelas menengah.

“Kenaikan status ini harus kita syukuri. Dan kita perlakukan sebagai sebuah peluang agar negara kita Indonesia bisa terus maju melakukan lompatan kemajuan agar kita berhasil menjadi negara berpenghasilan tinggi dan berhasil keluar dari middle income trap,” katanya. (wh)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar