Kebanyakan Makan Buah Pepaya ternyata Berbahaya

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



HAJINEWS.ID – Buah pepaya sangat populer di Indonesia dan mudah ditemukan di mana-mana. Baunya yang khas dan daging buahnya yang lembut berwarna oranye, menjadi ciri khas tersendiri.

Pepaya merupakan salah satu buah tropis yang kaya serat. Buah yang hampir bisa ditemui di tiap musim ini mengandung mineral penting seperti vitamin C, A, kalium, dan serat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pepaya juga mengandung sejumlah kecil vitamin B kompleks, vitamin E dan vitamin K, serta kalsium, tembaga, besi, magnesium, mangan, fosfor, selenium, dan seng.

Mengonsumsi pepaya setiap hari dapat memenuhi kebutuhan serat harian. Namun, jika dikonsumsi berlebihan justru akan menimbulkan efek samping bagi kesehatan.

Orang dengan kondisi tertentu atau sedang dalam pengobatan, juga dapat merasakan dampak buruk pepaya.

Dampak negatif konsumsi pepaya berlebihan ini bisa didapat dari pepaya mentah maupun matang.

Berikut efek buruk jika mengonsumsi pepaya berlebihan:

1. Ganggu pencernaan

Kandungan serat dalam pepaya sangat baik bagi kesehatan. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, pepaya justru dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Pepaya ternyata juga dapat memperburuk diare jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Selain itu, konsumsi pepaya berlebihan yang tidak dibarengi dengan konsumsi cairan juga dapat menyebabkan sembelit.

Selain itu, enzim papain dalam pepaya, jika dikonsumsi secara berlebih akan menimbulkan kembung, iritasi lambung, kram perut, dan mual.

2. Memperlambat detak jantung

Diyakini bahwa orang dengan gangguan jantung harus menghindari konsumsi pepaya berlebihan.

Sebab, kandungan papain dalam buah ini diperkirakan memperlambat laju detak jantung dengan cara yang berbahaya. Ini kemungkinan memicu kondisi kardiovaskular yang serius.

Jika memiliki masalah kardiovaskular, berkonsultasilah dengan dokter sebelum mengonsumsi pepaya.

3. Memengaruhi sistem reproduksi

Makan pepaya secara berlebihan juga bisa menyebabkan masalah dengan kesuburan. Ini disebabkan oleh papain yang ditemukan di pepaya.

Papain adalah enzim yang dapat membantu memperlancar pencernaan. Namun, enzim ini juga dapat berdampak pada kesehatan reproduksi. Dalam jumlah besar, ia dapat menekan progesteron, membuatnya menjadi kontrasepsi alami. Lateks pada pepaya muda juga dapat mengubah siklus menstruasi.

Konsumsi pepaya berlebih dalam jangka panjang dapat menyebabkan penurunan jumlah sperma dan menyebabkan infertilitas. Secara umum, seseorang harus menghindari makan pepaya jika sedang hamil atau mencoba untuk hamil.

4. Menyebabkan Ruam Kulit

Enzim papain kerap menjadi bahan dalam krim anti-penuaan. Namun, tidak semua jenis kulit bereaksi positif terhadap aplikasi topikal papain pepaya.

Orang dengan alergi lateks juga mungkin alergi terhadap pepaya karena pepaya mengandung enzim yang disebut chitanases.

Alergi lateks dapat menyebabkan ruam, panas, dan kemerahan pada kulit. Gejala lain yang dilaporkan termasuk kulit gatal dan kering.

5. Sebabkan karotenemia

Pepaya matang sangat tinggi akan beta-karoten. Beta-karoten merupakan salah satu jenis antioksidan yang sangat baik untuk fungsi penglihatan.

Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi, beta-karoten dalam pepaya dapat menyebabkan perubahan warna kulit yang secara medis dikenal sebagai karotenemia.

Karotenemia adalah kondisi klinis yang ditandai oleh pigmentasi kuning pada kulit dan peningkatan kadar beta-karoten dalam darah. Karotenemia banyak ditemukan pada anak dan cenderung tidak bahaya. Namun, karena gejalanya yang mirip, dapat menyebabkan diagnosis penyakit kuning yang keliru.

6. Sebabkan alergi pernapasan

Papain, enzim yang ada dalam pepaya bisa menjadi alergen yang kuat. Mengonsumsi pepaya berlebihan dapat memicu berbagai gangguan pernapasan seperti sesak napas, bersin, asma, dan hidung tersumbat.

Jika memiliki gangguan pernapasan, seperti asma atau kondisi alergi apa pun sebaiknya pertimbangkan konsumsi pepaya muda yang mengadung banyak papain.

7. Berinteraksi dengan Obat Pengencer Darah

Penelitian telah membuktikan bahwa lateks pada pepaya berpotensi meningkatkan efek pengencer darah. Jika sedang mengonsumsi obat pengencer darah atau antikoagulan, seperti aspirin konsultasikan pada dokter tentang konsumsi pepaya, terutama pepaya muda.

Sementara, bila menjalani operasi dalam beberapa minggu, hindari buah ini karena sifat antikoagulannya. Menurut berbagai penelitian yang dilakukan pada pepaya, orang yang terkena kondisi pembekuan darah, seperti hemofilia dan trombosis, juga harus menahan diri dari mengonsumsi pepaya.(wh)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *