Happy, Healthy, Wealthy : Google, No Ijazah No Problem at All

Google, No Ijazah No Problem at All
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Happy, Healthy, Wealthy : Google, No Ijazah No Problem at All

Oleh: Ali Murtadlo, Kabar Gembira Indonesia (KGI)

Nowadays, it’s all about
skills. Not degrees.
(Sekarang ini, era skills
bukan gelar–Google).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Siap-siaplah memasuki era ini: skill  bukan ijazah untuk bisa bekerja di perusahaan ternama termasuk Google. Google 14 Juli lalu me-launching program sertifikasi Project Management, Data Analysis, dan UX design. “Untuk menyelesaikan program sertifikasi itu, hanya dibutuhkan dana kurang dari  $300,” kata Kent Walker, Google Senior Vice President of Corporate Affairs. “Google Career Certificates ini bisa diperoleh kurang dari  enam bulan dan  kami samakan dengan ijazah  perguruan tinggi yang normalnya memakan waktu 4 tahun,” katanya. “Kita memfasilitasi job-training yang bisa diakses siapa pun juga,” imbuhnya.

Kritiknya kepada perguruan tinggi? “Mereka tidak melengkapi real-world skills yang diperlukan di tempat kerjanya. “Berbeda dengan kursus yang kami selenggarakan. Peserta akan dididik oleh tenaga kami sendiri yang berpengalaman di tiga bidang itu: project manager, analis data, dan UX designer. “Jadi, begitu selesai kursus, mereka akan punya skills itu. Fokus, tak ada pelajaran lain selain itu,” katanya.

Kelebihan lainnya, Google akan membantu merekomendasikan para lulusan Google Skill Certificates ke perusahaan seperti Apple, Chipotle, Enrst and Young, Home Depot, IBM, Lowe, Nordstrom, Penguin, IBM, Publix, Starbuks, Walmart, Best Buy, Intel, Bank Of America, Hulu dan tentu Google sendiri. Google juga menfasilitasi program magang ke berbagai perusahaan ternama di AS.

Mengapa tidak perlu ijazah perguruan tinggi? “Kami meyakini karena di dunia, ada orang-orang hebat yang tidak beruntung mendapat akses ke perguruan tinggi. Anak-anak hebat inilah yang kita cari dan kita beri akses untuk bisa ikut sertifikasi,” kata Laszlo Bock, mantan senior vice president Google.

“Bagi Ernst and Young, kualifikasi akademis tentu masih dipertimbangkan. Tapi, sekarang, itu bukan satu-satunya. Karena bagi kita, kompetensi lebih penting daripada gelar atau ijazah. Jadi, bagi anak-anak muda, kejar skill dan kompetensimu, katimbang kejar gelar sarjanamu,” kata Maggie Stilwell, pemandu bakat Enrst and Young.

Sertifikasi juga semakin ngetrend di negeri ini. Ada Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang mengawasi konsistensi dan kredibilitas Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang memberikan sertifikat atau suatu profesi atau kompetensi tertentu. BNSP akan memberikan lisensi kepada LSP yang dianggap kredibel untuk memberikan sertifikasi.

Apa manfaatnya ikut sertifikasi? 1. Memiliki keunggulan kompetitif 2. Potensi untuk mendapat gaji tinggi 3. potensi untuk lebih mudah mendapatkan kerja 4. mempercepat karier.

Ijazah atau skill? Di Indonesia, masih dua-duanya. Ya, ijazah, ya skill.  Sekali lagi kompetensi. Bukan hanya ijazah. Salam!

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *