KAMI Disebut Bakal Jadi Partai Politik

Lambang KAMI/net.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) baru-baru ini membetot perhatian publik, termasuk tokoh-tokoh dari kalangan partai politik. Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mencermati ada gelagat kuat KAMI akan menjadi partai politik.

“Gelagatnya kuat (jadi partai politik), kan bisa jadi mereka sebagai ormas nanti bergerak sampai ke daerah-daerah lalu pada momentum mendekati pemilu kemudian deklarasi sebagai parpol,” ujar Karyono di Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Koalisi yang diklaim sebagai gerakan moral itu mengaku tidak akan berubah menjadi partai politik. Namun, Karyono meragukan klaim tersebut. Sebab, lanjut Direktur Eksekutif IPI ini, karakter seperti KAMI sudah lebih dulu dilakukan oleh NasDem dan Perindo yang juga cikal bakalnya dimulai dari ormas.

Sebagaimana diketahui, KAMI juga sudah dideklarasikan di sejumlah wilayah di Tanah Air, yang terbaru di Solo, Jawa Tengah.

“Seperti NasDem, begitu juga Perindo kan berawal dari ormas, ormas Perindo dulu, lalu membangun infrastruktur partai dari pusat sampai daerah, lalu deklarasi,” katanya.

Menurut Karyono, dengan klaim sebagai gerakan moral tetapi faktanya menjadi sebuah partai politik di kemudian hari, maka akan menjadi persepsi negatif di dalam ingatan publik, bahwa KAMI inkonsisten di kemudian hari.

“Secara etika dan moral KAMI inkonsisten dari semangat awal. Nah, itu akan menjadi catatan buruk dan menjadi memori kolektif publik, pasti akan dicatat itu,” kata Karyono.

Karyono pun sependapat dengan sindiran Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menyebut banyak orang yang ingin jadi presiden di dalam KAMI. Menurut dia, pernyataan Megawati itu wajar sebab KAMI juga gerakan politik praktis.

“Menurut saya sih apa yang disampaikan Ibu Mega itu ya wajar-wajar saja, masuk akal juga kalau ada pernyataan Ibu Mega yang mengatakan ada banyak yang mau jadi presiden. Saya melihat gerakan KAMI itu tidak sekadar gerakan moral tetapi gerakan berbau politik praktis,” beber Karyono.

Jadi, tambah Karyono, wajar saja jika ada pihak-pihak termasuk Megawati yang mensinyalir ada kepentingan pilpres di balik gerakan KAMI itu. “Sebagian besar yang ada di KAMI kan residu dari pertarungan politik pada 2019,” ujar Karyono.

Pihak KAMI telah merespons ucapan Megawati yang menyebut banyak tokoh dalam gerakan itu yang ingin menjadi presiden. KAMI menyambut baik respons yang diberikan Megawati atas kemunculan gerakan itu.

“Pertama, KAMI tentunya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Bu Mega, merespons, menanggapi, apa pun bentuk respons dan tanggapan beliau,” kata Ketua Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani kepada wartawan, Rabu (26/8/2020).

Namun, Yani menyangkal pernyataan Megawati soal KAMI sebagai kumpulan tokoh yang ingin jadi presiden. Yani menyebut tokoh dalam KAMI tak berpikiran ingin jadi presiden.

“Yang pertama, tentu kita tidak dalam berpikir seperti itu (ingin jadi presiden), kalau bicara presiden-presiden itu kan bicara masalah 2024, kalau berdasarkan kalendar politik,” ujar Yani.

“Kita yang gabung di sini berbagai macam komponen, kelompok, lintas agama, lintas profesi, berkomitmen betul dalam rangka menyelamatkan bangsa,” tambah Yani. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar