Gempa M 5,9 Guncang Pangandaran Terasa Hingga Yogyakarta, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Ilustrasi gempa bumi. Foto: Dok Pixabay
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id – Gempa tektonik berkekuatan M 5,5 terjadi pada Minggu (25/10/2020) pukul 7.56 WIB. Episenter gempa terletak pada koordinat 8,2 LS dan 107,86 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 km arah Barat Daya Kota Pangandaran, Jawa Barat pada kedalaman 62 km.

Dalam siaran resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 09.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, gempa yang terjadi adalah jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi.

“Hasil analisis mekanisme sumber gempa menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ujar Rahmat.

Dampak gempa Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Sukabumi, Tasikmalaya, Pangandaran III-IV MMI, yakni bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Untuk kawasan Kuningan, Garut, Cilacap intensitas gempa mencapai III MMI, yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah dam seakan-akan ada truk berlalu.

Gempa juga dirasakah hingga kawasan Kabupaten Bandung, Kebumen, Kutoarjo, Banyumas, Banjarnegara, Kulonprogo, Bantul, Gunung Kidul, Yogyakarta dengan intensitas II-III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seakan-akan truk berlalu. Kota Bandung dan Tegal merasakan gempa pada intensitas II MMI, yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” kata Rahmat.

Rahmat mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” tukasnya. (mh)

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *