Jakarta, Hajinews.id – Imam Besar Al Azhar Mesir Syekh Ahmed El-Tayyeb mengutuk keras simbol-simbol islam dilibatkan dalam konflik politik.
Pernyataannya itu diunggah di mesdia sosial Facebook dan Twitter, dalam bahasa Arab, Inggris, dan Prancis, pada Minggu (25/10/2020).
“Kami tidak akan menerima simbol agama kami menjadi korban kampanye pemilu di arena politik,” tulis Syekh Tayyeb dilansir dari Ahram Online, Senin (26/10/2020).
Selain itu, Al-Tayyeb mengecam tindakan jahat yang menghina Nabi Muhammad. Serta menolak segala bentuk penghinaan yang ditunjukkan kepada Nabi umat Islam.
“Saya katakan kepada mereka yang membenarkan penghinaan terhadap Nabi umat Islam, masalah sebenarnya terletak pada ideologi munafik dan agenda kecil kamu,” tegas El-Tayyeb.
“Saya juga ingin mengingatkan kamu, bahwa tanggung jawab tertinggi seorang pemimpin adalah menjaga perdamaian sipil, serta menjaga kerukunan sosial, menghormati agama, menghindari perselisihan, dan tidak menyulut konflik atas nama kebebasan berekspresi,” sambung imam besar itu.
Reaksi keras dari El Tayyeb ini terkait pidato Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyebutkan bahwa Islam sebagai agama yang tengah mengalami krisis. Karenanya ia akan mendorong agama Islam untuk keluar dari sistem pendidikan dan sektor publik di Prancis melalui RUU yang akan dia ajukan. (mh)