Asap

Menggulung hitam, menggulung putih, sesekali pijar api kemerahan memecah gumpalan asap, mebersit keluar dari cerobong bumi…dengan suara cetar, takbirpun bergema berkumandang…tanpa kebencian…

Lewat gunung merapi yang sedang menunjukan eksistensi diri…gelombang asap putih bergerombol membentuk barisan, bagai lautan kupiah putih para simpatisan…

Gulungan asap hitam pun, yang lebih besar dari ukuran gunungnya, tak mau ketinggalan, menyusun barisan demi barisan, ibarat ribuan kupiah hitam para santri nan bertebaran, yang gagah melangkah ke medan persetruan…

Gumpalan demi gumpalan asap, kian mengisi setiap rongga udara, seakan telah bersenyawa, antara nilai agama dan nilai kebangsaan, tak bisa diperhadapkan, telah menjelma dalam satu tarikan nafas perjuangan…bangkit…!

Hujan deras dengan angin kencang bagai badai yang akan meluluh lantahkan semangat, namun tiada sanggup menghentikan, asap itu ibarat darah yang telah mengalir lama di seluruh tubuhnya…

Mengapa harus merobek dan mencampakan gelombang asap nan bertebaran, bila tak senang pada rokok, janganlah membenci orang yang merokok, berikan tempat walau dipojok, karena mereka takkan terpojokan…

Sungguh indah lingkaran asap putih, yang dibentuk oleh mulutnya, ia keluarkan beiringan seperti akan merevitalisasi kehidupan, ya merevitalisasinya dengan lahar panas yang keluar melalui cerobong bumi itu…

Sungguh menakjubkan, asap berubah menjadi awan, atas kuasa-Mu dan atas izin-Mu pula, semua yang gagah dan berpangkat akan terkapar, seperti terkaparnya rakyat yang sekarang ini sedang terpapar lapar…

Memang tak nampak asap-asap yang mengepul, dari nasi panas yang tersaji dipiring, karena memang dupurnya pun tak pula berasap…

Juga tiada asap dari lahar panas, tapi beribu pohon tumbang, bahkan rerumputannyapun takan tumbuh kembali, habis-habiskanlah hutan-hutan itu, walau katanya sebagai paru-paru dunia…ya tinggal walau dan katanya…walau katanya juga penjajahan baru…?

Ya Tuhan, perjalankanlah gulungan asap yang berupa awan itu, perjalankanlah…!..hingga kami rakyat terlindungi dari sengatan kesewenangan kuasa teriknya panas mentari, karena kami tidak mau jadi arang yang tiada guna…semoga…!

(.azs, 24112020).