Hikmah Siang : Orang-orang yang Dibenci Allah Ta’ala

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hikmah siang ini,Golongan orang yang tidak disenangi oleh Allah ini, sudah pasti adalah hamba-hamba yang telah melakukan hal-hal yang dibenci Allah dan tidak mengikuti ajaranyang telah disampaikan lewat Rasul-Nya. Siapa saja mereka?

Hajinews.id – Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa sallam menyebutkan dalam sebuah hadis:

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

إِنَّ اللَّهَ يُبْغِضُ كُلَّ جَعْظَرِيٍّ جَوَّاظٍ صَخَّابٍ فِي الْأَسْوَاقِ , جِيفَةٍ بِاللَّيْلِ , حِمَارٍ بِالنَّهَارِ , عَالِمٍ بِالدُّنْيَا , جَاهِلٍ بِالْآخِرَة

“Sesungguhnya Allah benci kepada setiap orang yang sombong dan kasar, dan suka berteriak-teriak seperti di pasar. Diwaktu malam bagaikan bangkai, dan di waktu siang bagaikan keledai. Dia berilmu tentang dunia tapi bodoh tentang kehidupan akhirat.” (HR. Al-Baihaqi. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 1878).

Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc, pendakwah lulusan Universitas Islam Madinah dalam ceramahnya di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Cileungsi, Bogor, akhir pekan lalu menyebutkan inilah orang-orang yang Allah benci, yaitu orang yang mempunyai sifat seperti ini, yakni :

1. Orang-orang yang sombong

sombong kepada Allah dan sombong kepada makhluk-makhluk Allah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam menafsirkan makna sombong:

الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

“Sombong itu artinya menolak kebenaran dan menganggap remeh manusia.” (HR. Muslim)

Ketika kita menolak kebenaran yang disampaikan oleh seseorang hanya karena dia lebih muda misalnya, atau karena dia bawahan kita misalnya, lalu kita tolak, berarti di dalam diri kita ada kesombongan. Ketika kita menganggap remeh orang lain karena ia -misalnya- lebih kurang ilmunya dari kita, atau karena lebih miskin dari kita, kemudian kita anggap ia remeh karena kemiskinannya, berarti di dalam hati di dalam hati kita ada kesombongan. Dan sesungguhnya orang yang sombong, kata Rasulullah:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

“Tidak akan masuk surga orang yang di hatinya ada sebesar biji sawi dari kesombongan.” (HR. Muslim)

2. Kasar

Yang kedua ia kasar di dalam ucapannya, kasar di dalam perbuatannya. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang kasar, sebaliknya Allah cinta kepada orang-orang yang lembut. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ

“Sesungguhnya Allah itu lembut dan cinta kelembutan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itulah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam mempunyai sifat yang lemah lembut. Bahkan ketika Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk menasehati Firaun, Allah mengatakan:

فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ ﴿٤٤﴾

“Dan ucapkan kepada Firaun dengan ucapan yang lemah-lembut, mudah-mudahan ia mau ingat atau takut.” (QS. Tha-ha[20]: 44)

3. Suka berteriak-teriak

Kemudian sifat selanjutnya yaitu:

صَخَّابٍ فِي الْأَسْوَاقِ

“Suka berteriak-teriak seperti di pasar.”

Di mana lisannya itu pedas, lisannya suka menyakiti hati orang lain, dia tidak peduli apakah orang itu akan marah atau tidak, dia tidak peduli. Dan sifat ini tentunya sangat dibenci oleh Allah

4. Seseorang berilmu tentang dunia dan bodoh tentang kehidupan akhirat

Sifat yang keempat yang Allah tidak sukai, yaitu seseorang berilmu tentang dunia dan dia bodoh tentang kehidupan akhirat. Dia berilmu tentang berbagai macam pengetahuan dunia, tentang berita-berita dunia, yang ia semangat padanya adalah mengikuti berita-berita hangat tentang kehidupan dunia, tapi ia malas, dia tidak mau untuk mendalami ilmu akhirat. Ilmu agama dia pandang sebagai ilmu yang remeh dimatanya. Sehingga kemudian ia menjadi orang yang jahil terhadap kehidupan akhirat.

Oleh karena itu Allah mencela mereka dalam surat:

الَّذِينَ يَسْتَحِبُّونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا عَلَى الْآخِرَةِ…

“Sebagai orang-orang yang hanya mencintai dunia di atas kehidupan akhiratnya.” (QS. Ibrahim[14]: 3)

Allah berfirman:

يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِّنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا

“Mereka hanya berilmu tentang kehidupan dunia.”

وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ ﴿٧﴾

“Sementara mereka lalai terhadap akhirat mereka.” (QS. Ar-Rum : 7)

Mereka lebih senang mempelajari dan mengikuti dunia, tapi mereka malas untuk mengikuti akhirat, untuk memeriksa tentang hatinya, tentang agamanya, tentang kebaikan akhiratnya, dia pun tidak ada keinginan untuk bersiap-siap untuk kematiannya.

 

Hikmah siang, itulah sifat-sifat yang dibenci oleh Allah. Maka kewajiban kita, jadilah kita hamba-hamba yang dicintai oleh Allah, hamba hamba yang tawadhu, hamba-hamba yang lembut di dalam sikap dan ucapannya, hamba-hamba yang senantiasa tidak berusaha menyakiti hati orang lain ataupun manusia. Demikian pula menjadi hamba yang senantiasa semangat di dalam ketaatan dalam setiap waktunya. Seorang hamba yang senantiasa semangat dalam menuntut ilmu agama Allah Jalla wa ‘Ala.

(Sumber : Sindonews.com).

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *